Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD mengklaim warga Natuna telah menerima kehadiran ratusan WNI dari Wuhan,
China yang diobservasi terkait
virus corona di wilayah tersebut.
Hal itu ia katakan setelah bertemu dengan warga Natuna saat melakukan kunjungan kerja ke pulau yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau tersebut, Kamis (6/2) malam.
"Warga Natuna sudah menerima dengan sangat baik tadi malam," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Mahfud menyatakan penolakan warga Natuna belakangan ini karena terlambat menerima informasi dari pemerintah pusat.
Mahfud pun mengakui pemerintah terlambat melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat Natuna terkait observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan.
"Hanya salah karena informasinya terlambat aja. Semalam mereka berhubung dengan kita dan baik-baik aja," kata Mahfud.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, warga Natuna menolak ratusan WNI dari Wuhan dikarantina atau diobservasi karena takut virus corona menyebar di Natuna.
Mereka sempat berunjuk rasa berkali-kali saat pemerintah ingin menempatkan mereka di daerahnya. Namun, pemerintah bergeming.
Mereka bahkan meminta WNI dari Wuhan dipindahkan ke kapal perang. Warga Natuna khawatir kehadiran para WNI itu justru membuat wilayah mereka terjangkit virus corona.
Setidaknya ada 285 orang yang saat ini masih menjalani observasi di Natuna untuk 14 hari sebagaimana masa inkubasi virus corona. Mereka terdiri dari 237 WNI, 1 WNA, 5 orang tim Kemenlu, 24 tim penjemput, dan 18 kru Batik Air.
Hingga hari ini, mereka sudah tujuh hari menjalani masa observasi sejak tiba di Natuna pada 1 Februari 2020. Menkes Terawan Agus Putranto menyebut 285 orang itu dalam kondisi baik tanpa ada peningkatan suhu tubuh. Jika tak ada kendala dan tetap sehat, mereka akan dipulangkan ke kediaman masing-masing pekan depan, tepatnya 14 Februari.
(rzr/osc)