Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Ketum PAN)
Zulkifli Hasan memastikan pihaknya tidak mengundang
Presiden Joko Widodo untuk hadir di acara
Kongres ke-V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurutnya, pihaknya baru mengundang Jokowi saat akan menggelar acara pelantikan Ketum PAN periode 2020-2025.
"Nanti kalau pelantikan," kata sosok yang akrab disapa Zulhas itu di arena Kongres ke-V PAN, Hotel Claro, Kendari, Sultra, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas sendiri telah resmi mendaftarkan diri untuk masuk dalam bursa caketum PAN periode 2020-2025. Pendaftaran dilakukan oleh Wakil Ketua MPR itu ke Panitia Pemilihan di Hotel Claro pada Senin (10/2).
Ia menjadi sosok terakhir yang mendaftarkan diri. Sebelumnya, tiga kader PAN yakni Drajad Wibowo, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap telah mendaftarkan diri lebih dahulu.
Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres ke-V di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai Senin (10/2) hingga Rabu (12/2). Sebanyak empat calon ketua umum (caketum) PAN untuk periode 2020-2025 diprediksi akan bertarung memperebutkan 590 suara.
Mereka yang akan bertarung adalah Zulkifli Hasan alias Zulhas, Mulfachri Harahap, Asman Abnur, serta Drajad Wibowo.
Selain memilih ketum periode 2020-2025, partai berlambang matahari itu juga akan menentukan sikap politik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Kongres ke-V ini.
[Gambas:Video CNN]Namun diketahui sempat terjadi kericuhan pada siang ini.
Kericuhan terjadi di lantai dua Hotel Claro tepatnya di tempat peserta kongres melakukan registrasi sekitar pukul 14.45 WITA. Sejumlah orang yang tidak mengenakan pakaian beratribut PAN menyatakan bahwa waktu registrasi peserta Kongres ke-V sudah melawati batas dan meminta agar segera ditutup oleh panitia.
"Tutup segera pendaftarannya. Kami minta segera ditutup sudah melewati batas waktu," teriak sejumlah orang.
Sejumlah orang itu menyatakan bahwa registrasi peserta seharusnya hanya dilakukan pada pukul 08.00 hingga 12.00 WITA.
Aksi saling dorong pun tak terbendung dan situasi semakin tidak kondusif. Sejumlah orang itu kemudian mengancam akan memboikot Kongres ke-V PAN bila panitia tidak segera menutup proses registrasi peserta.
(mts/ain)