KRI Kerambit Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Pencuri Ikan

CNN Indonesia
Rabu, 19 Feb 2020 23:12 WIB
KRI Kerambit-627 menangkap kapal berbendera Malaysia yang mengambil ikan tanpa dokumen di wilayah ZEE Indonesia di Timur Laut Belawan, Sumut.
KRI Kerambit-627 menangkap kapal ikan asing berbendera Malaysia di Belawan. (CNN Indonesia/Farida)
Medan, CNN Indonesia -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kerambit-627 menangkap kapal berbendera Malaysia KHF 1960 yang melakukan aktivitas pencurian ikan atau illegal fishing di wilayah Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di timur laut Belawan, Sumatera Utara.

Dari pemeriksaan, kapal yang mengangkut 5 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Thailand ini mencuri ikan sekitar 100 kg.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Laksamana Pertama Abdul Rasyid mengatakan penangkapan berawal saat KRI Kerambit-627 melaksanakan patroli terbatas di ZEE Indonesia. Saat itu didapati kontak radar yang dicurigai sebagai aktivitas ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Koarmada I saat itu sedang melaksanakan Operasi Benteng Samudera-20 dan Operasi Pamtas RI-Singapura. Kemudian mendapati aktivitas ilegal yang dilakukan oleh kapal berbendera asing di wilayah perairan Indonesia," kata Rabu (19/2/2020).

KRI Kerambit-627, kata dia, melakukan pengejaran dan penangkapan. Itu kemudian dilanjutkan dengan penyelidikan, pemeriksaan, dan penggeledahan terhadap muatan, dokumen, dan ABK.

[Gambas:Video CNN]
Pihaknya menyebut Nakhoda dan ABK tertangkap tangan sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia tanpa dilengkapi dokumen. Mereka, lanjutnya, ditetapkan telah melanggar Pasal 92 Jo Pasal 26 Ayat (1) dan Pasal 93 Jo Pasal 27 Ayat (2) UU Perikanan Nomor 45 Tahun 2009.

"Saat ini kapal bertonase 65 GT tersebut sudah merapat di Dermaga Lantamal I Belawan untuk menjalani pemeriksaan. KIA KHF 1960 Berbendera Malaysia akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," bebernya.

Abdul melanjutkan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli di wilayah Selat Malaka, baik melalui operasi intelijen maupun operasi laut menggunakan KRI dan kapal patroli. Apalagi, wilayah ini sering jadi lokasi kasus illegal fishing, penyelundupan narkoba, serta impor ilegal.

"Daerah perbatasan sangat rawan dari berbagai macam pencurian dan penyelundupan," ucap Danlantamal I.

(fnr/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER