Disindir 'Partai Kecil Ngomong Gede', PSI Balik Doakan Ahok

CNN Indonesia
Rabu, 19 Feb 2020 20:55 WIB
PSI merespons sindiran Ahok soal partai kecil ngomong gede, dengan mengirimkan doa kepada Ahok di manapun berada.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat memberikan kata pengantar diskusi 'Ngobrol Tempo' bertajuk Titik Balik dari Penjara di Kantor Tempo, Jakarta, Senin (17/2). (CNN Indonesia/Damar Iradat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bermuatan sindiran kepada partainya secara tidak langsung. Dalam acara Ngobrol Tempo dan peluncuran buku 'Panggil Saya BTP', Senin (17/2), Ahok menyebut PSI sebagai 'partai kecil yang ngomong gede'.

Wasekjen PSI, Danik Eka Rahmaningtyas menjawab sindiran Ahok tersebut dengan ucapan terima kasih dan doa.

"Terima Kasih atas kritik Pak Ahok kepada PSI...Betul Pak, kami memang masih partai baru masih kecil, Insya Allah kami akan berjuang dengan apa yang kami punya," ujar Danik lewat video yang diunggah di channel Monologue TV, yang diakses CNNIndonesia.com, Selasa (19/2) malam. Akun tersebut kemudian juga diunggah ulang melalui akun twitter resmi PSI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSI, kata Danik, saat ini sudah mulai 'mengecilkan' omongan mereka dan lebih fokus menjaga amanah rakyat. Cara itu, lanjut Danik, dilakukan oleh para kader PSI yang duduk di sejumlah kursi dewan tingkat provinsi, kabupaten, hingga kota.

[Gambas:Youtube]

"Di Jakarta, PSI bekerja menyelamatkan anggaran, memastikan tak ada uang rakyat dikorupsi atau dihamburkan sia-sia. Saya jadi ingat, itu dulu yang Bapak perjuangkan di Jakarta. Nggih pak?," ujar Danik.

Danik menggarisbawahi, kerja-kerja PSI selama ini karena inspirasi yang didapat dari nilai yang ditanamkan Ahok ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami, semua teman-teman PSI akan selalu mendoakan Bapak dan menjalankan nilai yang Pak Ahok perjuangkan di manapun bapak berada," ujar Danik.



Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan alasan dirinya memilih masuk PDI Perjuangan (PDIP). Ahok mengakui bahwa PDIP merupakan salah satu partai nasionalis besar. Ahok menilai partai baru hanya bisa ngomong gede, sebab mereka belum teruji ketika masuk parlemen.

Eks Wagub pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat turut mengilas balik peristiwa Ahok masuk PDIP. Djarot mengungkapkan bahwa jelang Pemilu 2019, Ahok menolak menjadi sosok pembesar Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Dia (Ahok) tidak mau namanya untuk dianggap atau meng-endorse, membesarkan maaf ya, Partai PSI," kata Djarot. (ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER