Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menyatakan belum memiliki perkembangan terbaru terkait keberadaan tersangka yang telah ditetapkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO),
Harun Masiku.Harun ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR 2019-2024 pada 8 Januari 2020.
"Belum ada progress yang disampaikan ke pimpinan. Mungkin penyidik sudah ada titik mana yang harus dimonitor namun itu belum terinformasikan ke pimpinan," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, kepada awak media di kantornya, Jakarta, Kamis (20/2).
Meskipun begitu, Alex meyakini penyidik masih terus bekerja untuk menangkap Harun agar yang bersangkutan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti ada, kan kita minta polisi untuk bantuan. Pasti adalah [komunikasi]. Paling tidak Direktur Penyidikan [RZ Panca Putra] pasti berkoordinasi," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]
Sementara untuk buronan lainnya, Nurhadi Abdurrachman, Alex mengklaim pihaknya masih terus menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat singgah Nurhadi. Termasuk, kata dia, menyisir apartemen sebagaimana informasi yang diutarakan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar kepada media.
Haris menyatakan mengetahui keberadaan Nurhadi, yaitu di salah satu apartemen mewah di Jakarta. Nurhadi, kata dia, mendapat perlindungan yang disebutnya
golden premium protection.Nurhadi merupakan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) yang terseret kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait perkara di MA tahun 2011-2016.
"Oh, [penyidik] masih [bekerja] sampai sekarang. Kan belum ketemu," ucap dia.
Menurut Alex, langkah memasukkan para tersangka ke dalam daftar buronan merupakan sikap serius lembaganya agar dapat memproses hukum para tersangka. Ia optimis pihaknya dapat menangkap Harun dan Nurhadi, meskipun tidak berbicara gamblang kapan tepatnya waktu penangkapan itu.
"Bahkan, kita sudah kirimkan DPO, ya, dibantu oleh kepolisian. Kemarin pak Idham Azis juga sudah menyampaikan akan membantu KPK untuk cari itu kan," katanya.
(ryn/ugo)