Jakarta, CNN Indonesia -- Orator
Aksi 212 mendesak aparat penegak hukum untuk menangkap tersangka kasus korupsi
Harun Masiku, politikus
PDIP.
Selain kasus Harun Masiku, massa juga meneriakkan kasus dugaan korupsi lainnya di antaranya adalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
"Tangkap Harun Masiku, sudah 40 hari menghilang," kata salah seorang orator melalui pengeras suara di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harun kini masih jadi buron setelah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Januari lalu. KPK sendiri meminta bantuan kepolisian dan masyarakat untuk menangkap serta memberikan info terkait politikus tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Saat ini, massa aksi 212 di Jalan Medan Merdeka Barat menggelar salat Asar bersama di lokasi demonstrasi, Jumat (21/2) sore. Massa salat di badan jalan dan berwudu menggunakan air mineral yang dijual di lokasi.
Pantauan
CNNIndonesia.com, sekitar pukul 15.30 WIB, orator sempat menghentikan orasinya. Setelahnya, salah seorang peserta aksi mengumandangkan adzan melalui mobil komando.
Aksi 212 ini dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas lainnya.
Mereka menuntut aparat penegak hukum dianggap untuk menuntaskan kasus korupsi yang diduga merugikan negara triliunan rupiah.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono menyatakan, tak mempermasalahkan aksi demo 212 yang kembali digelar di Monas selama bersubstansi.
"Demo ya demo ajalah. Itu hak konstitusional warga negara kan ingin memberikan pendapat. Bagus-bagus aja, selama demonya bersubstansi," ujar Dini di gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta.
(yoa/asa)