Jakarta, CNN Indonesia -- Desis suara kompor gerobak mie ayam terdengar diringi suara 'kecipak-kecipuk' air
banjir yang menggenang di halaman rumah Khodirin (47). Suara-suara itu pun berpadu dengan teriakan pelanggan yang melontarkan pesanannya dan disambut gesit oleh Khodirin.
Susana warung mie ayam itu memang ramai setiap pagi. Hanya saja pagi ini sedikit berbeda. Pelanggan yang memilih makan di tempat, terpaksa harus naik ke atas kursi. Pasalnya, mereka menghindari genangan air banjir yang merendam lapak mie ayam milik Khodirin.
"Mie ayam yamin satu, dibungkus, Rp13.000," kata Khodirin sambil menyerahkan satu kantong bungkusan kresek lengkap kepada salah satu pelanggannya.
Si pelanggan memilih menerima pesanan itu sembari naik ke atas kursi, menghindari genangan air yang kini telah masuk ke rumah Khodirin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski banjir merendam sekitar 30 sentimeter, Khodirin memilih tetap berjualan mie ayam seperti biasa. Sejak pukul 07.00 WIB warga Sunter, Kemayoran, Jakarta Utara itu telah melayani pelanggan yang memang tak bisa memasak karena rumah mereka terendam banjir.
Hujan memang telah mengguyur kawasan Sunter-Kemayoran sejak pukul 22.00 WIB. Tak ayal, air pun telah masuk ke rumah Khodirin sejak pukul 04.00 WIB.
Untuk memudahkan gerak, Khodirin yang dibantu istrinya sengaja menggunakan sepatu bot, sehingga bisa bergerak lebih leluasa dari halaman ke dalam rumah.
[Gambas:Video CNN]"Kasur, kulkas, udah
kerendem, basah semua di dalam," kata Khodirin kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).
Banjir menggenang, para pelanggan justru tambah banyak berdatangan. Kata Khodirin, kalau tidak berjualan ia justru akan rugi karena semua bahan untuk dagang hari ini telah disiapkan sejak sore kemarin.
"Mie sama sayur sama daging kan udah disiapkan dari kemarin. Makanya ya banjir juga
maksa saja kita jual," kata dia.
Khodirin mengaku, baru kali ini kawasan rumahnya di Sunter terendam banjir. Ia mengaku daerah ini sebenarnya bukan salah satu kompeks rumah yang mudah terendam banjir.
Bahkan kata dia, saat banjir terjadi pada tahun baru kemarin, rumahnya aman-aman saja tak terkena limpahan air.
"Nah sekarang enggak tahu ya. Padahal kan harusnya udah
diberesin kalau gini, eh malah makin parah," kata dia.
Dia pun mengaku bingung kenapa banjir bisa terus-menerus terjadi. Padahal jika hal tersebut pernah terjadi sudah seharusnya ada pencegahan dini untuk antisipasi saat curah hujan tinggi seperti saat ini.
"Ini kan lagi musim hujan, udah banjir juga pas tahun baru. Harusnya ada antisipasi,
bersihin kali atau gimana ya. Eh ini malah hujan bentar banjir, makin parah lagi," kata dia.
(tst/eks)