Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP
Masinton Pasaribu menepis spekulasi anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman yang menyebu
t Harun Masiku sudah ditembak mati.
Masinton mengaku tak mengetahui keberadaan Harun, salah satu tersangka suap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Siapa yang tahu, iya
kan. Kita mana tahu, orangnya enggak ada
, ngilang," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masinton meminta masalah keberadaan Harun tak ditanya kepada PDIP. Menurutnya, masalah Harun seharusnya ditanyakan kepada aparat penegak hukum. Harun sendiri sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.
"Enggak ada kaitannya dengan PDIP ya, enggak ada. Ya orang dalam posisi kami juga enggak tahu keberadaannya, gimana komunikasi," ujarnya.
Politikus partai berlogo banteng itu meminta agar masalah Harun tak dikaitkan dengan PDIP. Masinton menyatakan kasus yang menjerat mantan calon anggota legislatif PDIP dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I itu adalah masalah pribadi.
"Itu enggak ada kaitan partai, itu urusan dia pribadi," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman mengatakan terdapat tiga spekulasi keberadaan tersangka suap Harun Masiku, yang menjadi buron hingga saat ini. Benny menyebut spekulasi pertama Harun sudah ditembak mati.
Hal itu Benny sampaikan usai mendengar penjelasan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2).
[Gambas:Video CNN]"Akibat situasi ini ada tiga spekulasi di tengah publik. Pak HM ini sudah ditembak mati, sangat mungkin," kata Benny.
Spekulasi kedua, lanjut Benny, mantan calon anggota legislatif PDI-Perjuangan itu disembunyikan. Spekulasi ketiga Harun sembunyi sendiri. Namun, Benny tak yakin jika Harun sembunyi sendiri.
Harun sampai hari ini belum berhasil diketahui keberadaannya dan ditangkap setelah berhasil lolos dari OTT yang dilakukan KPK pada 8 Januari. KPK pun sudah memasukkan Harun ke dalam DPO.
Harun merupakan salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Ia diduga memberikan sejumlah uang kepada Wahyu agar ditetapkan sebagai anggota DPR menggantikan Nazarudin Kiemas, yang meninggal dunia.
(fra/ain)