Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Saefullah tak banyak menanggapi terkait sejumlah spanduk bergambar Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan yang berisikan sindiran. Salah satunya adalah spanduk yang bertuliskan 'Banjir Kotanya, Habis APBD-nya, Tertipu Warga-nya'.
Saefullah meminta semua pihak agar memberikan waktu kepada Anies untuk bekerja. "Kerja baru dua tahun. Ah sudah lah. Kasih terus kesempatan sampai masanya dua tahun ini," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/2).
Saefullah juga mengutip ucapan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menyebut tidak ada gubernur yang terlepas dari banjir. Karenanya banjir merupakan memang tantangan setiap kepemimpinan gubernur Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin juga disampaikan oleh bang Yos juga. Tidak ada satupun gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya setiap tahun musim banjir pasti banjir, ini yang kita kerjakan," kata Saefullah.
Saefullah juga mengingatkan bahwa banjir tidak hanya menjadi masalah Jakarta. Sejumlah daerah di Pulau Jawa pun memiliki tantangan mengenai banjir. Sehingga pemerintah perlu putar otak untuk menanggulangi banjir dengan pengaturan yang tepat.
"Jadi dinikmati saja. Itu soal manajemen air. Tubuh kita 2/3 persen air. Sering keluar air. Air mata aja harus ada manajemen," katanya.
Sebuah spanduk berisi sindiran kepada Anies sebelumnya terbentang di Jalan Kimia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/2). Spanduk itu meminta Anies mundur dari jabatannya karena banjir.
Spanduk itu terpasang di sebuah pagar bangunan kosong. Belum diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, spanduk itu menyertakan foto Anies Baswedan dengan tulisan 'Banjir Kotanya, Habis APBD-nya, Tertipu Warganya. Mundur Aja deh'.
Dalam beberapa pekan terakhir Anies mendapat kritik karena dianggap tak bisa mengatasi persoalan banjir di Jakarta. Setidaknya dalam sepekan terakhir, beberapa titik di Jakarta diterjang banjir cukup besar.
(ctr/end)