Batam, CNN Indonesia -- Pemerintah akan merenovasi rumah sakit tua di Ex Camp Vietnam di
Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau untuk dijadikan rumah sakit khusus penanganan penyakit menular, termasuk
virus corona. Pulau Galang ini dipilih salah satunya karena telah memiliki fasilitas lengkap seperti air dan listrik.
"Fasilitas di sini sudah lengkap. Dan kita juga hanya perlu merenovasi rumah sakit yang sudah ada," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai meninjau Ex Camp Vietnam, Rabu (4/3) siang.
Selain fasilitas, lanjut Hadi, lokasi Ex Camp Vietnam ini juga jauh dari keramaian. Sementara dari sisi jarak, Pulau Galang juga mudah dijangkau dari Batam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bandara Batam lebih dekat dan bisa didarati oleh pesawat kecil dan pesawat berbadan lebar. Selain itu, jarak dari bandara Batam menuju Pulau Galang ini juga lebih dekat hanya 1 jam 15 menit sehingga memudahkan," ujarnya.
Selain Pulau Galang, pemerintah juga telah menggunakan Pulau Natuna dan Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat observasi virus corona. Sebelumnya 238 WNI dari Wuhan diobservasi di Pulau Natuna. Sedangkan Pulau Sebaru Kecil menjadi lokasi observasi ratusan WNI ABK Kapal World Dream dan Diamond Princess.
"Pemerintah punya Pulau Galang ini selain Natuna dan Sebaru sebagai lokasi observasi," ujarnya.
Di tempat terpisah, Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak mengetahui rencana pembangunan rumah sakit khusus penanganan penyakit menular di Pulau Galang.
Saleh mengatakan berdasarkan pengakuan Terawan, bangunan eks camp Vietnam yang direncanakan direnovasi sebagai rumah sakit khusus itu bukan berbentuk rumah sakit, tetapi lebih kepada tempat observasi selaiknya Pulau Sebaru Kecil.
Hal itu disampaikan Saleh usai mengunjungi Kementerian Kesehatan guna mengetahui perkembangan penanganan virus corona covid-19 di Indonesia, Rabu (4/3).
"Tadi kami juga mendiskusikan isu pembangunan rumah sakit di Pulau Galang, Batam. Saya juga sempat menanyakan kepada Menkes [Terawan] terkait itu dan kelihatannya menterinya juga terkejut, kelihatannya baru dapat informasi itu," kata Saleh.
"Dia [Terawan] mengatakan ini bukan pembangunan rumah sakit, tapi pembangunan semacam tempat observasi seperti yang ada di Pulau Sebaru [Kecil]. Ini dipersiapkan dalam rangka untuk melakukan penelitian atau WNI yang mungkin ada menemukan persoalan kesehatan seperti ini," sambungnya.
[Gambas:Video CNN]Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menyarankan agar pemerintah membangun rumah sakit infeksi serupa Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Jika nantinya bakal direalisasikan, kata dia, parlemen mendukung sepenuhnya.
"Bagusnya kalau mau bangun rumah sakit, seperti RSPI Sulianti Saroso. Rumah sakit itu betul-betul menangani penyakit infeksi. Saya rasa tidak ada masalah soal itu. Bahkan kita dukung, kalau perlu cari pulau yang kosong dan luas, letakan di sana," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan mengubah bangunan di Pulau Galang, Kepulauan Riau, menjadi rumah sakit khusus penanganan penyakit menular, termasuk virus corona.
Jokowi mengatakan renovasi gedung untuk rumah sakit khusus ini diperlukan agar ada fasilitas mumpuni untuk menangani pasien terjangkit penyakit infeksi, tak terkecuali pasien yang positif virus corona.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menyebut bangunan di Pulau Galang itu dulunya difungsikan sebagai rumah sakit saat menangani pengungsi 'manusia perahu' dari Vietnam kurun 1980 sampai 1990-an.
"[Pulau] Galang dulu itu ada rumah sakit dibangun, digunakan untuk menangani kasus manusia perahu dari Vietnam," kata Achmad Yurianto kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (4/3).
(osc)