Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan empat tetangga dua pasien positif
Corona yang kini masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, dalam status pemantauan.
Empat orang itu, menurut seorang petugas medis Posko Kesehatan memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Corona.
"(Masuk pemantauan) karena ada riwayat kontak saja," kata petugas tersebut kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).
Dinkes Depok mendirikan Posko Kesehatan untuk menangani penyebaran Corona di Depok. Posko dibentuk setelah dua warga Depok, MD (64) dan NT (31) dinyatakan positif Corona oleh RSPI Sulianti Saroso. Kementerian Kesehatan, kondisi kedua pasien itu kini berangsur membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Posko Kesehatan Dinkes Depok menjelaskan status tetangga korban hanya pemantauan bukan suspect. Mereka tak menunjukkan gejala indikasi suspect corona.
Proses pemantauan, kata dia, dilakukan dengan memeriksa kondisi tubuh empat warga tersebut. Terutama soal keluhan dan indikasi lainnya yang mengarah ke indikasi gejala terinfeksi Corona.
"Sejauh ini mereka jawabnya tidak ada keluhan. Baik-baik saja," katanya.
[Gambas:Video CNN]Juru Bicara khusus penanganan Corona Achmad Yurianto menjelaskan terminologi 'orang dalam pemantauan (ODP)' adalah semua orang yang masuk Indonesia, apakah WNI dan WNA, yang berasal dari negara yang diyakini terjadi penularan dari manusia ke manusia.
Selain itu, juga orang yang pernah memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Corona. Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi manakala ODP sakit sehingga dengan cepat petugas bisa melakukan pelacakan.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris sebelumnya mengatakan, pihaknya membuka posko kesehatan untuk warga yang sekitar dekat kediaman dua pasien positif Corona di Depok.
Posko kesehatan itu kata Idris akan dibuka selama 14 hari, sejak awal Maret 2020 dan bertujuan untuk memeriksa kondisi warga sekitar yang memiliki keluhan gejala Corona. Para tenaga medis disediakan dari Puskesmas Pondok Sukmajaya.
(thr/ugo)