Jakarta, CNN Indonesia -- Pos
TNI di wilayah Banti, Distrik
Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Papua ditembaki kelompok bersenjata pada hari ini, Kamis (6/3). TNI mengaku sudah ditembaki sejak Rabu kemarin (5/3).
Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf mengatakan sejauh ini tak ada personel yang terluka akibat penembakan. Meski begitu, TNI tetap bersiaga.
"Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi penembakan yang dilakukan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata Agus mengutip
Antara, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, wilayah Korem 174/ATW meliputi lima kabupaten di Papua bagian selatan, yaitu Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat dan Mimika. Personel senantiasa bersiaga, terutama yang berjaga di Pos Banti.
"Prajurit yang bertugas di Pos Banti tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan," kata Danrem 174 Merauke itu pula.
Pada Senin lalu (3/3), Mabes Polri juga menyatakan terjadi penembakan oleh kelompok bersenjata terhadap mobil patroli Polsek Tembagapura, Papua. Brigadir Andika Wally terluka akibat peristiwa tersebut.
"Anggota sudah rawat jalan karena kena serpihan kaca," kata Kepala Biro Penerangan Masyarkata (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa (3/2).
[Gambas:Video CNN]Berkenaan dengan hal itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim telah memasuki wilayah area PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Mereka siap melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Indonesia.
"Sekarang kami sudah ada di areal PT Freeport Indonesia di Tembagapura," demikian pernyataan resmi TPNPB seperti diterima
CNNIndonesia.com, kemarin.
Operasi TPNPB di area PT Freeport Indonesia ini melibatkan 33 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) dipimpin oleh Lekagak Telenggen.
Dalam keterangan resmi TPNPB, Lekagak disebut telah memulai perang pada 2 Maret 2020, bertepatan dengan serangan TPNPB terhadap mobil patroli polisi dan pos polisi di wilayah Tembagapura.
(bmw/antara/bmw)