Pemerintah Klaim Siap Hadapi Corona dan DBD Bersamaan

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 23:01 WIB
Kementerian Kesehatan menyatakan wabah DBD ditangani oleh pemerintah daerah setempat. Kemenkes baru akan turun jika pemda tak siap hadapi DBD.
Petugas melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah wabah demam berdarah: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan menyatakan sudah ada pembagian tugas dalam menangani virus corona dan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mewabah di Indonesia.

"Itu (pembagian penindakan DPD dan corona) ada bagian masing-masing, siaplah pasti kita," kata Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan di kantornya, Jakarta, Rabu (11/3).

Siti menjelaskan wabah virus corona adalah kedaruratan berskala nasional, sedangkan demam berdarah adalah penyakit tingkat kabupaten dan kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tak menjelaskan lebih rinci soal pembagian kategori tersebut. Namun Siti mengatakan pemerintah pusat punya peran lebih besar dalam menangani wabah virus corona. 

Lebih lanjut Siti menegaskan Kemenkes siap bila dinas kesehatan terkait di kabupaten atau kota tidak sanggup menangani DBD.

"Kalau kabupaten/kota gak siap ya baru kita turun, kalau corona masih nasional belum didesentralisasi penyakitnya ya," tambah Siti.

[Gambas:Video CNN]
Penyakit DBD mewabah di sejumlah daerah. Per 11 Maret 2020, Kementerian Kesehatan mencatat 17.820 kasus DBD di berbagai provinsi di Indonesia, 104 orang meninggal dunia.

Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai provinsi dengan angka kematian terbanyak, yakni 32 orang hingga 11 Maret 2020. Provinsi lain dengan jumlah kematian terbanyak adalah Jawa Timur dan Jawa Barat. Tiga provinsi tersebut masuk kategori zona merah DBD.

Sementara jumlah pasien positif virus corona sebanyak 34 orang per Rabu (11/3) malam. Mereka yang terjangkit adalah WNI dan warga dari negara lain. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia yakni pasien 25, warga negara Inggris. 



(ndn/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER