Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pemerintah khusus
virus corona (covid-19) Achmad Yurianto menyatakan, proses deteksi pada
pasien positif corona yang terpapar usai perjalanan luar negeri atau
imported case menggunakan Health Alert Card (HAC).
Pasalnya, kondisi seseorang kerap tak terdeteksi jika menggunakan alat pengukur suhu tubuh atau
thermal scanner yang digunakan di pintu masuk bandara.
HAC sendiri merupakan kartu kewaspadaan kesehatan yang diberikan pihak bandara kepada siapa pun yang datang dari luar negeri. Kartu itu memuat sejumlah pertanyaan untuk memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi penyakit yang sebagian besar ringan-sedang maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi sehingga tidak terdeteksi lewat thermal scan, tapi terdeteksi dari Health Alert Card," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Diketahui, ada 20 dari total 34 pasien positif corona di Indonesia yang merupakan
imported case. Satu pasien
imported case meninggal karena memiliki penyakit bawaan.
Sementara 14 pasien merupakan penelusuran klaster dan sub klaster pasien 1 serta satu yang belum diketahui penularannya.
Berbekal informasi yang tercantum dalam HAC, lanjut Yurianto, pasien akan memeriksakan ke rumah sakit jika memang kondisi kesehatannya semakin tidak baik. Di rumah sakit, pasien akan menjalani pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut jika memang positif terinfeksi corona.
"Maka ketika dia mulai merasa tidak enak, dia mendatangi RS dan menunjukkan kartu itu. Ini yang menjadi upaya deteksi kita," katanya.
Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan tujuh kasus baru pasien positif corona per hari ini, Rabu (11/3). Tujuh pasien ini merupakan
imported case.
Sebelumnya pasien positif corona yang masuk
imported case berjumlah 13 orang. Dengan demikian total kasus imported case mencapai 20 orang.
Sejauh ini total sudah 34 orang yang positif terinfeksi virus corona. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya 27 orang.
[Gambas:Video CNN] (psp/osc)