Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya delapan daerah Indonesia diketahui telah masuk dalam daerah penyebaran wabah
virus corona. Daerah-daerah tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, dan Pontianak.
"Kalau kita lihat penyebarannya, sekarang sudah melebar. Jakarta, Jawa Barat termasuk di Bandung, Tangerang. Jawa Tengah di Solo dan Yogyakarta, di Bali, di Manado, di Pontianak," ujar juru bicara pemerintah khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto.
"Di beberapa tempat lain yang sedang kita tracking, karena kita belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana."
Pengumuman daerah persebaran virus corona ini merupakan yang pertama dilakukan oleh pemerintah. Sebelumnya pemerintah hanya mengumumkan jumlah pasien, usia, serta kondisi kesehatan pasien positif ketika masuk rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, hingga Sabtu sore ini pemerintah belum mengumumkan jumlah kasus positif corona yang ditemukan di delapan daerah tersebut.
Yuri mengatakan pemerintah akan merilis data terkait kasus corona di situs resmi dan akan ditautkan pada situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) -- lembaga yang pada Jumat kemarin ditunjuk Presiden Joko Widodo mengomandoi satgas percepatan penanganan corona.
Sebelumnya Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah untuk membeberkan daerah persebaran virus corona secara transparan kepada masyarakat.
Menurutnya, transparansi persebaran virus corona tak akan memicu kepanikan. Kurniasih juga meminta pemerintah membeberkan daerah persebaran hingga tingkat kabupaten atau kota.
"Jumlah pasien itu wajib. Berapapun angkanya, jangan disembunyikan. Kedua adalah zonasinya. Zonasi bisa dibikin ada di provinsi apa, provinsi apa," kata Kurniasih kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/3).
Jumlah pasien positif corona di Indonesia hingga Sabtu (14/3) telah bertambah jadi 96 kasus, delapan dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal dunia.
Sehari sebelumnya, jumlah pasien positif corona di Indonesia tercatat 69 kasus.
"Jadi ada 27 kasus baru. Itu semua kita dapat dari hasil tracking masif," ujar Yuri.
(jal)