Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo mengingatkan agar kebijakan pemerintah daerah meliburkan sekolah untuk mencegah penyebaran corona jangan sampai memicu siswa berkeliaran di luar rumah.
Sejumlah pemda di Indonesia memutuskan meliburkan sekolah untuk menekan penyebaran covid-19 atau penyakit virus corona di lingkungan pendidikan.
"Jangan sampai kita harapkan pelajar diliburkan tapi justru malah bermain ke warnet. Bermain ke tempat-tempat yang banyak kerumunan orang. Saya rasa penjelasan seperti ini harus dilakukan," ujarnya di Istana Merdeka, Bogor, Senin (16/3).
Lebih lanjut Jokowi juga menginstruksikan agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengevaluasi kebijakan meliburkan siswa. Karena menurutnya tidak semua sekolah bisa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar secara daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang sudah mampu [belajar] dengan online. Ada yang belum. Keaktifan setiap sekolah, guru adalah menjadi hal penting kalau tidak bisa online," tambahnya.
Terpisah Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga mengatakan pada Surat Edaran Mendikbud No. 3 Tahun 2020, pihaknya sudah mengimbau agar kebijakan meliburkan sekolah harus dikoordinasikan dengan baik oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
Kebijakan meliburkan sekolah tujuan utamanya meminimalisir resiko interaksi siswa dengan banyak orang di lingkungan sekolah. Sehingga pihak sekolah dan Dinas Pendidikan terkait harus bisa memastikan kegiatan belajar rumah diselenggarakan dengan benar.
"Satuan pendidikan atau Dinas [Pendidikan] harus memiliki mekanisme pembelajaran online dan mekanisme kontrol bahwa pembelajaran berjalan dengan baik, serta aktivitas untuk pencegahan dan penanganan covid 19 berjalan efektif," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.
Sejumlah pemerintah daerah mengimbau agar sekolah meliburkan siswanya untuk mewaspadai wabah virus corona. Hal ini misalnya dilakukan Pemprov DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Jambi hingga NTB.
(fey/ugo)