Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) Persahabatan segera menambah kapasitas tempat tidur dalam ruang isolasi pasien terkait
virus corona atau Covid-19, seiring jumlah pasien yang terus bertambah setiap hari, baik dari Jabodetabek maupun daerah lain.
"Karena banyak rujukan yang datang ke kami, maka kami saat ini menyiapkan peningkatan jumlah tempat tidur dari 24 tempat tidur, akan kami tingkatkan dalam 2-3 hari ini menjadi 50 tempat tidur," ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah dalam keterangan lewat video yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).
Saat ini RSUP Persahabatan memiliki 24 tempat tidur dan 12 ruangan isolasi serta dua ruang ICU berkapasitas 4 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu per Selasa (17/3) RSUP Persahabatan tengah mengisolasi 15 pasien positif Covid-19 atau bertambah satu pasien positif. Namun Rita tak memberitahu indeks nomor pasien tersebut.
"Saat ini kami merawat 23 pasien terdiri dari 15 pasien covid-19, 8 pasien yang masih masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," terang Rita.
Merujuk data dari Kementerian Kesehatan per sore ini, pasien positif corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang. Peningkatan terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta.
Juru Bicara penanganan Corona Achmad Yurianto menjelaskan, hingga tanggal 15 Maret jumlah pasien positif corona, berjumlah 134 orang. Kemudian jumlah pasien positif bertambah sebanyak 12 kasus sehingga menjadi 146 kasus.
"Tanggal 16 pagi sampai malam ada kasus baru 20, dari pemeriksaan spesimen dan ditambah enam orang. Sehingga total 172 kasus," kata Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa (17/3) sore.
Dari 172 kasus itu, tidak ada penambahan jumlah korban meninggal. Kasus meninggal masih lima.
[Gambas:Video CNN]Secara umum, kata dia, kondisi pasien yang dirawat membaik. "Dari awal sudah ada sembilan sembuh dan dinyatakan bisa pulang, dan ada beberapa orang yang menunggu pemeriksaan kedua," katanya.
Menurut Yuri, penambahan terbanyak dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.
"Paling banyak DKI bahwa pintu gerbang masuk, di DKI besar mobilitas penduduk tinggi dan kemungkinan terjadinya kontak besar," katanya.
(khr/wis)