Palembang, CNN Indonesia -- Tiga pasien dalam pengawasan (PDP) di
Sumatera Selatan dinyatakan negatif terpapar
virus corona (
Covid-19). Pasien dinyatakan negatif usai hasil tes Litbangkes Kemenkes diterima pada Jumat (20/3) petang.
Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Corona Sumsel Yuwono mengatakan, dengan tiga PDP dinyatakan negatif maka tersisa tiga pasien yang masih berada di ruang isolasi khusus RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH)
Palembang.
"Tiga PDP dinyatakan negatif dan saat ini kondisinya sehat. Malam ini berdasarkan rekomendasi dokter yang merawat, ketiganya akan dipulangkan," ujar Yuwono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, tiga PDP lain masih menunggu hasil tes dari Litbangkes Jakarta.
Yuwono mengatakan saat ini Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang memang belum bisa melakukan tes secara mandiri meski sudah ditunjuk untuk memeriksa sampel darah PDP virus corona.
Ini disebabkan BBLK Palembang belum mendapatkan bahan primer reagensia utama untuk PCR Covid-19 dari Litbangkes Kemenkes.
[Gambas:Video CNN]Padahal di sisi lain, BBLK Palembang melingkupi wilayah kerja beberapa provinsi selaim Sumsel seperti Bengkulu, Babel, Jambi, dan Lampung.
"Sementara untuk
rapid test kami belum mendapatkan arahan. Sejauh ini tes PCR yang tetap jadi acuan. Tentang jenis tes apapun, semua harus atas izin Kemenkes," kata dia.
Kepala Bidang Pelayanan BBLK Palembang Lisa Dewi menambahkan, BBLK Palembang sudah melakukan pemeriksaan real time PCR sejak 2007 dengan kasus flu burung. Alat-alat yang digunakan pun rutin dikalibrasi.
"Untuk
reagent ekstraksi dan
master mix flu burung dengan Covid-19 ini sama, cuma beda di primernya. Pada pertemuan terakhir di Litbangkes 16 Maret lalu diberitahukan lab jejaring Covid-19 bakal diberi primer tanggal 20. Tapi sampai sekarang masih menunggu primernya dikirim," ujar Lisa.
Selain itu, pihak BBLK Palembang pun diinformasikan akan diberi panel untuk tes sampel. Seharusnya nanti pihak BBLK Palembang mengerjakan panel tersebut terlebih dahulu. Setelah lulus uji, tes sampel baru bisa dilakukan tanpa harus mengirim sampel ke Jakarta.
"Mudah-mudahan primer dan panelnya datang jadi langsung bisa kami kerjakan. Soalnya lebih simpel dikerjakan sendiri daripada dikirim," kata dia.
"Ini sudah kami telepon terus ke Litbangkes, sudah
urgent. Soalnya kalau dikirim lama, kasihan pasien dan ODP. Kalau sudah diterima panel dan primer, satu hari bisa kita kerjakan karena estimasinya empat jam," tambah Lisa.
(idz/stu)