Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (
Kemendikbud) menyiapkan bangunan asrama di bawah naungannya untuk dialihfungsikan menjadi tempat karantina pasien
virus corona covid-19.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan pihaknya bakal mengerahkan asrama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) serta Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) jika pemerintah kekurangan tempat untuk menampung pasien corona.
"[Lokasinya] di seluruh Indonesia sih, datanya banyak sekali. Kan ada di setiap provinsi ada LPMP, kemudian ada P4TK. Itu tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai pekan ini, kata Nizam, Kemendikbud sudah menginstruksikan semua asrama dikosongkan dan disiapkan sebagai bangunan karantina. Seperti memaksimalkan jumlah tempat tidur, dengan kapasitas total setidaknya 18 ribu tempat tidur.
Selain itu, Kemendikbud juga menyiapkan sejumlah rumah sakit milik perguruan tinggi negeri agar bisa melakukan pemeriksaan corona. Nizam mengaku sudah ada 26 fakultas kedokteran dan rumah sakit PTN yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan untuk upaya ini. Ditambah 13 rumah sakit PTN yang disetujui menjadi rumah sakit penanganan pasien positif corona.
[Gambas:Video CNN]Kuliah DaringSementara terkait masalah teknik belajar di rumah, Direktorat Jenderal Dikti menyiapkan platform melalui situs resmi SPADA Kemdikbud. Langkah ini dilakukan karena pihaknya mengaku belum semua perguruan tinggi di Indonesia sanggup melakukan perkuliahan daring.
"Misalnya [ada kampus] tidak punya
learning media system, tidak punya koneksi dan sebagainya. Itu kita siapkan di tingkat nasional melalui
website," ujarnya.
Melalui situs tersebut, kampus bisa mengunduh modul perkuliahan yang nantinya bisa diakses kampus lain. Juga disertakan akses kepada modul pembelajaran dari universitas di luar negeri untuk diakses secara gratis.
Nizam mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah
provider agar membebaskan biaya kuota akses ke situs tersebut. Hal ini agar mahasiswa maupun kampus tidak terbebani biaya selama proses perkuliahan dilakukan secara daring.
"Siapapun akan gratis akan bebas pulsa," tambahnya.
Beriringan dengan jumlah kasus positif corona yang terus bertambah di Indonesia, kampus di sejumlah daerah mulai memberlakukan perkuliahan di rumah. Kemendikbud mencatat setidaknya ada 832 perguruan tinggi yang menyetop perkuliahan tatap muka.
(fey/osc)