BNSP: 16 Provinsi Minta UN SMA Diundur karena Corona

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 03:13 WIB
Riau, DKI Jakarta, Bali, hingga Kalimantan Timur telah mengajukan surat permintaan pengunduran jadwal UN SMA karena wabah virus corona.
Ilustrasi Ujian Nasional. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Standar Nasional Pendidikan mengatakan ada 16 pemerintah provinsi yang meminta Ujian Nasional (UN) di tingkat Sekolah Menengah Atas diundur untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

"[16 provinsi tersebut adalah] Jateng, Bali, Riau, DKI Jakarta, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat, Papua, NTB, Jambi, Banten, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Jawa Timur," ujar Kepala BSNP Abdul Mu'ti kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/3).

Kepala daerah di sejumlah provinsi telah lebih dulu mengumumkan penundaan, seperti Jakarta dan Jawa Timur.  Pelaksanaan UN yang diundur itu baru akan diputuskan setelah ada koordinasi antara daerah dan BNSP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul mengatakan penundaan UN sudah diajukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta BSNP. Namun pihaknya belum memastikan kapan ujian bakal dilaksanakan.

Sebelumnya telah ada enam provinsi yang meminta UN SMK diundur dan permintaan itu dikabulkan.

Enam daerah yang diundur pelaksanaan UN SMK adalah  DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Riau. Ada sebanyak 817.169 peserta dan 6.311 sekolah yang terdampak pengunduran jadwal UN SMK.

 Ujian Nasional SMK seharusnya digelar pada 16 Maret lalu dan hingga sekarang belum diputuskan jadwal ujian bagi siswa yang terdampak.

Ketentuan dan evaluasi penyelenggaraan UN, kata Abdul, masih dibahas BSNP bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud. Rapat secara daring disebutnya masih akan berlanjut hingga hari-hari berikutnya.

BSNP sendiri sudah menerbitkan protokol pelaksanaan UN 2020 di tengah merebaknya wabah Covid-19.

[Gambas:Video CNN]
Dalam protokol tersebut sekolah diminta melakukan langkah pencegahan, termasuk membersihkan kelas dengan disinfektan pada setiap sesi Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) maupun Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Sedangkan untuk kegiatan belajar di rumah, tercatat ada 166 pemerintah daerah yang merumahkan siswanya karena wabah corona. Sekolah memberlakukan kegiatan belajar secara daring melalui aplikasi hingga jejaring WhatsApp.

Namun masih ada sejumlah sekolah yang tak bisa memaksimalkan pembelajaran di rumah karena tak semua siswa memiliki fasilitas mumpuni. (fey/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER