Bantuan Alkes Corona dari China Bernilai US$433 Ribu

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 11:04 WIB
Paket alkes dari pemerintah dan perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia untuk memerangi wabah Covid-19 disebut bernilai sekitar Rp7,12 miliar.
Paket bantuan alkes berasal dari perusahaan-perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paket alat kesehatan (alkes) yang diterima Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari pemerintah China untuk memerangi wabah Virus Corona disebut bernilai US$433 ribu atau sekitar Rp7,12 miliar.

Paket bantuan itu diangkut sebelumnya menggunakan pesawat TNI AU berjenis Hercules C-130 yang tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (21/3). Dari rilis yang diterima CNNIndonesia.com, bantuan itu berasal dari sejumlah perusahaan asal China yang berinvestasi di tanah air.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Totok Sugiharto memaparkan Prabowo telah menyerahkan bantuan tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Bantuan ini berupa alat-alat kesehatan, seperti alat untuk rapid test dan alat pelindung diri (APD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah humanitarian aid hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan RRT dengan Kementerian Pertahanan RI, dimana sejumlah perusahaan asal Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia juga berpartisipasi dalam bantuan kemanusiaan ini," kata Totok melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (24/3).

Bantuan ini, kata Totok, selanjutnya akan didistribusikan oleh gugus tugas kepada sejumlah rumah sakit yang dirujuk untuk penanganan Covid-19. Misalnya, RSPAD Gatot Subroto, RS Dr. Suyoto, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RS Pertamina.

[Gambas:Video CNN]
Dalam kesempatan itu, Totok juga menyampaikan bahwa penanganan wabah Covid-19 ini memang memerlukan kerjasama baik antara kementerian, masyarakat maupun antar-negara.

"Penanganan Covid-19 memerlukan kerja sama yang erat antar semua pihak, termasuk kerja sama antar negara, mengingat virus ini sudah menjadi pandemik global," katanya.

(tst/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER