Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) memperkirakan sopir angkot dan tukang ojek di Sumatera Utara (
Sumut) merupakan pekerja harian yang paling terdampak wabah
virus corona (Covid-19).
Namun, Jokowi menyatakan pemerintah telah menyusun skenario untuk mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dia menjelaskan tentang prediksi menjalankan skenario sedang, selain berat dan ringan.
"Untuk sopir angkot dan ojek yang terberat di Sumatera Utara, turunnya sampai 44 persen," kata Jokowi di Istana Merdeka dalam Rapat Terbatas melalui video conference, Selasa (24/3). Rapat tersebut membahas topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tukang ojek dan sopir angkot, Jokowi mengatakan skenario sedang yang terparah ada di Nusa Tenggara Barat, akan adan penurunan pendapatan kurang lebih 25 persen, dengan perhitungan mampu bertahan hingga Juni bahkan September 2020.
"Kemudian untuk petani dan nelayan, kalau skenario sedang nanti yang parah di Kalimantan Barat, penurunan pendapatan bisa sampai 34 persen, dengan daya tahan antara Oktober sampai November," kata Jokowi.
Insert Status Pasien Risiko Virus Corona. (CNNIndonesia/Basith Subastian) |
Sementara pedagang mikro dan kecil, yang terberat di Kalimantan Utara dengan penurunan pendapatan 35 persen, dengan asumsi mampu bertahan antara Agustus sampai Oktober.
Menyikapi hal ini, Jokowi meminta Pemerintah Daerah mengalkulasikan angka penurunan itu dengan baik. Pemda diharapkan juga menyiapkan distribusi bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
Jokowi mengatakan Pemda harus menyiapkan bansos provinsi dan kabupaten melalui realokasi dan refocusing (anggaran). Dia meminta seluruh jajarannya bekerja dengan detail di lapangan.
"Kalau bekerja detail di lapangan juga kita ikuti, masyarakat bergerak, provinsi-provinsi juga telah bekerja dengan baik, baik penyemprotan disinfektan, menyosialisasikan jarak aman, dan skenario paling ringan yang muncul," katanya.
[Gambas:Video CNN] (uli/pmg)