Ratusan Miliar Anggaran UN 2020 Bisa Dialihkan untuk Corona

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 16:08 WIB
Anggaran penyelenggaraan ujian nasional 2020 diperkirakan tak berbeda jauh dari anggaran 2019 lalu, yaitu Rp210 miliar.
Anggaran ujian nasional 2020 yang ditiadakan berjumlah ratusan miliar bisa digunakan untuk penanganan corona (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan anggaran ujian nasional 2020 yang ditiadakan bisa digunakan pemerintah untuk penanggulangan virus corona (Covid-19). Jumlahnya mencapai ratusan miliar.

Diketahui, pemerintah pusat telah resmi meniadakan ujian nasional 2020 untuk tingkat SD, SMP dan SMA sederajat berkenaan dengan pandemi virus corona.

"Dengan ditiadakannya UN 2020, maka alokasi anggarannya bisa dialihkan untuk membantu penanganan penyebaran Covid-19," ujar Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim lewat keterangan tertulis, Selasa (24/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satriwan yakin penggunaan dana ujian nasional 2020 untuk penanganan virus corona adalah langkah yang tepat. Menurutnya itu perlu dilakukan ketimbang dialokasikan untuk kepentingan yang lain.

Diketahui, anggaran ujian nasional pada 2019 lalu sekitar Rp210 miliar. Anggaran untuk ujian nasional 2020 diperkirakan tak jauh dari nominal tersebut.

Terpisah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengapresiasi langkah pemerintah yang meniadakan UN 2020. Menurutnya, anggaran UN 2020 bisa dialihkan untuk perlindungan sekolah dari virus corona.

"Melalui program penyemprotan disinfektan secara berkala, pengadaan alat pengukur suhu badan dan sabun pencuci tangan," ucapnya melalui keterangan tertulis.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi meniadakan ujian nasional 2020 untuk tingkat SD, SMP dan SMA sederajat berkenaan dengan pandemi virus corona (Covid-19). Keputusan diambil berdasarkan hasil rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju.

"Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan UN Tahun 2020 yang sebelumnya sudah ada kesepakatan UN dihapus mulai tahun 2021," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3).

Kasus virus corona di Indonesia terus meningkat. Hingga Senin (23/3), ada 579 orang yang positif terinfeksi, 49 orang di antaranya meninggal dunia dan 30 orang sembuh.
(antara/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER