Merapi Erupsi, Radius 3 Km Waspadai Awan Panas

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2020 15:15 WIB
Erupsi Merapi juga mengakibatkan hujan abu di sebagian wilayah Magelang. Saat ini status Merapi masih waspada.
Gunung Merapi kembali erupsi hari ini. (ANTARA FOTO/Agus Sarnyata)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Radius 3 km dari kawah Gunung Merapi yang erupsi, Jumat (27/3) jadi zona terlarang. Luncuran awan panas diwaspadai di radius ini.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan luncuran awan panas karena erupsi diperkirakan sejauh 2 km.

"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Merapi. Untuk informasi resmi aktivitas Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat," jelas Hanik kepada wartawan, Jumat (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu erupsi juga menghasilan abu erupsi yang mengarah ke Barat Daya atau sekitar wilayah Magelang, Jawa Tengah. Sebagian Magelang memang dilaporkan dilanda hujan abu pascaerupsi.

Hanik mengatakan erupsi kali ini didominasi gas. Hal ini membuat sebaran abunya sampai dengan jarak 20 km, dengan durasi erupsi selama 7 menit. 

Sedangkan awan panasnya masih mengarah ke Sungai Gendol. Aktivitas Merapi kali ini, lanjut Hanik, memunjukkan suplai magma di dapur magma sedang berlangsung.

[Gambas:Video CNN]

Untuk itu, pihakya mengimbau agar masyarakat tak panik, karena status Merapi masih tetap Waspada.

Hanik juga mengaku, pihaknya telah menyampaikan ke pihak otoritas bandara. Mengingat kolom erupsinya mencapai 5 km sehingga berpotensi mengganggu penerbangan.

Terkait potensi banjir lahar di musim penghujan seperti sekarang, Hanik menambahkan, belum terlalu mengancam pemukiman warga karena material yang dilontarkan masih relatif sedikit.

"Banjir lahar ada tetapi masih di alur Sungai Gendol jadi tidak mengancam penduduk karena Volume atau material yang terlontar ini sedikit sehingga tidak mengancam atau menimbulkan lahar besar," kata Hanik.
(yoa/sut/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER