Surabaya, CNN Indonesia -- Sebanyak 18.400 alat
rapid test atau tes cepat massal virus corona (
Covid-19) telah dibagikan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur ke sejumlah kabupaten/kota.
Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Virus Corona Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan
rapid test itu diperuntukkan bagi orang-orang beresiko tinggi, yakni petugas medis, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Tujuannya untuk orang yang berisiko tinggi yaitu pemberi layanan baik dokter perawat. Alhamdulillah sudah dilakukan
rapid test sampai jam 1 (pukul 13.00 WIB) teridentifikasi 541 test," kata Joni, Sabtu (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 541
rapid test tersebut, diketahui ada 5 hasil positif. Empat di antaranya milik PDP asal Kota Surabaya sebanyak 3 orang dan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 1 orang. Sementara 1 sisanya adalah hasil
rapid test dari seorang ODP di Kota Surabaya.
Selain itu dari 541
rapid test tersebut, 353 di antaranya adalah tes petugas medis. Hasilnya, berdasarkan catatan seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan
rapid test tak bersifat diagnosis melainkan screening. Apapun hasilnya, tetap harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab PCR untuk memastikan status konfirmasi Covid-19.
"4 PDP, 1 ODP
rapid test-nya positif. Tapi hasil
rapid test positif semua di PCR untuk memastikan. Kalau hasil swab-nya positif maka yang menanggung pembiayaan adalah pemerintah pusat. Tapi kalau negatif, maka ditanggung Pemprov Jatim," kata Khofifah.
[Gambas:Video CNN]Lebih lanjut Khofifah mengatakan darj 18.400 alat
rapid test yang telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jatim, hingga Jumat (28/3), baru 30 kabupaten/kota yang telah melaksanakan
rapid test kepada para targetnya.
"Kami berharap bahwa 8 daerah lain yang belum melaksanakan
rapid test tolong dilaksanakan berbagai percepatan. Ini akan memiliki signifikansi terhadap
tracing yang kami lakukan bersama," kata dia.
Sementara itu, jumlah pasien positif corona (Covid-19) di Jatim terus bertambah, Sabtu (28/3), 77 orang dinyatakan positif, 307 PDP, 4.568 ODP, 8 Sembuh, dan 4 meninggal dunia.
(frd/kid)