Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memastikan informasi di media sosial tentang aksi
perampokan yang menyebabkan seorang wanita meninggal dunia di wilayah Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah tidak benar atau
hoaks.
"Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat bahwa terdapat perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia adalah tidak benar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa (7/4).
Informasi soal aksi perampokan itu beredar di media sosial Facebook yang disertai foto jenazah wanita di dalam rumah. Selain itu, ada pula video penangkapan terduga pelaku pembunuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Muara Karang belakang Superindo, ada kejadian pembunuhan encim-encim yang dibunuh perampok. Tapi sekarang pelakunya sudah ditangkap. Encim tukang bakmi di Pasar Muara Karang," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Dijelaskan Yusri, foto dan video yang diunggah dalam akun Facebook itu adalah dua kasus yang berbeda.
Unggahan foto jenazah wanita itu, kata Yusri, adalah seseorang berinisial TA yang merupakan warga Penjaringan, Jakarta Utara.
"Meninggal dunia karena sakit. Hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan barang hilang," ucap Yusri.
Kemudian, terkait unggahan video penangkapan, kata Yusri, merupakan penangkapan terhadap tersangka pencurian berinisial BS (45) di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (3/4) lalu.
[Gambas:Video CNN]"Itu video proses penangkapan terhadap pelaku pencurian tanpa ada korban luka maupun meninggal dunia," tutur Yusri.
Kejar Perampok EmasPolisi juga menyebut masih menyelidiki aksi perampokan terhadap sebuah toko emas di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (6/4) pukul 13.15 WIB.
"Pelaku masih dilakukan pengejaran oleh Polres Metro Jakarta Barat di-back-up oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Yusri.
Ia menduga pelaku perampokan itu berjumlah empat orang. Para pelaku, lanjutnya, menggunakan sepeda motor Honda Supra warna hitam dan Honda Vario warna putih.
"Sementara diduga pelaku ada empat orang, dua (orang) tunggu di luar, dua (orang) yang beraksi di dalam toko," ujarnya.
Saat beraksi, katanya, pelaku sempat menodongkan senjata api jenis revolver meski tak ada tembakan yang dilakukan oleh pelaku. Yusri menyebut pelaku hanya ingin menggertak atau menakut-nakuti korban.
kerugian akibat aksi perampokan itu ditaksir mencapai Rp400 juta. "Kerugian sekitar Rp400 juta, [rinciannya] 10 kilogram perak, 0,5 kilogram emas," ucap Yusri.
(dis/arh)