Bansos PSBB Anies: Data Penerima Beda, Waktu Pembagian Molor

CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2020 14:45 WIB
Warga mengeluhkan pembagian bansos yang tidak tertata rapi, mulai dari pendataan, dan waktu pembagian yang simpang siur.
Ilustrasi pembagian bansos. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah warga DKI mengeluhkan data penerima bantuan sosial yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta berubah-ubah. Beberapa dari mereka mengaku tak dapat, bahkan tidak terdata.

Salah satunya Ketua RT 08/ RW 09 Kelurahan Sunter Jaya, Priok, Jakarta Utara Tri Sakti Ario yang mengaku kebingungan. Ia bingung karena mendapatkan data penerima bantuan yang berbeda-beda.

"Yang diberikan informasinya dari RW itu ada kalau enggak salah sekitar 7.475 awalnya, tapi menjadi 7.390 penerima," kata Tri kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data itu, kata Tri, merupakan data dari Kelurahan dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Sebagai Ketua RT, ia mengaku tidak diikutsertakan dalam menghitung warga yang layak mendapatkan bantuan.
Selain soal data, Tri juga menyatakan berkali-kali mendapat pengunduran waktu pembagian bantuan sosial. Awalnya, tempat ia bermukim dijanjikan dibagikan bantuan per tangal 11 April, namun tanggal pembagian mundur.

"Terus mundur lagi 19 April. Enggak tahu lagi nanti apakah mundur lagi atau enggak. Sampai sekarang belum ada yang dapat bantuan di RT saya," tegas dia.

Senada, Donny Suryono Permadi, warga yang berdomisili di Jalan Cilincing Raya, RT 04/RW 01 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara mengaku belum mendapatkan bantuan sosial. Donny mengaku pindah domisili dari kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur ke kawasan Cilincing.

"Kan janjinya pak Jokowi dan pak Anies pendatang selama punya seperti saya misalnya KTP DKI bisa tetap dapat," kata Donny kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/4).
Dijelaskan Donny banyak warga mengontrak seperti dirinya yang belum mendapatkan bantuan. Para warga pendatang tersebut kebingungan karena tidak diperbolehkan pulang kampung dan harus berdiam diri di dalam rumah.

"Tetangga seperti di rumah petak banyak juga warga pendatang mereka kebingungan enggak bisa pulang kampung dan tidak dapat bantuan. Mereka ini juga terimbas," jelas dia.

Belakangan, Donny mengatakan pihaknya sudah didata kembali oleh RT untuk mendapatkan bantuan. Namun pendataan itu masih dalam tahap usaha inisiatif warga untuk diajukan ke Kelurahan.

"Katanya RT enggak bisa bantu banyak, cuma data saja dulu nanti diusahakan. Ya enggak tahu dapat atau enggak jadinya," tegas dia.

[Gambas:Video CNN]

Di sisi lain, Donny bercerita banyak tetangga di sekitarnya yang mendapatkan bantuan di waktu tengah malam. Mulanya warga sekitar rumah Donny dijanjikan mendapatkan bantuan pada tanggal 11 April lalu.

"Tapi dibagikan jam 1 malam tanggal 12 lah berarti. Kalau bisa pembagian dilakukan di jam normal lah. Belum lagi banyak warga yang cerita enggak dapat sarden dan maskernya berantakan," ujar dia.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang turut terimbas karena PSBB. Ia juga meminta pemerintah bekerja sama dengan warga agar mendapatkan data yang pasti penerima bantuan tersebut.

"Jadi setahu saya RW juga bingung tiba-tiba sudah diberikan list penerima bantuan. Artinya parameter apa yang dipakai. Semoga bisa cepat selesai ini semua," tutup dia.

CNNIndonesia.com sudah mencoba untuk menghubungi Dinas Sosial DKI untuk mengonfirmasi terkait kondisi ini. Namun hingga kini Dinas Sosial DKI belum memberikan respons terkait keluhan masyarakat di lapangan. (ctr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER