Surabaya, CNN Indonesia --
Kota Surabaya menjadi daerah dengan catatan terbanyak kasus positif virus corona (
Covid-19) di
Jawa Timur.Meskipun demikian, warga Surabaya terlihat tak kapok untuk memenuhi imbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja. Di sudut-sudut keramaian kota masih terlihat sejumlah orang yang bertongkrongan.
Hal itu terlihat saat Gugus Tugas bersama TNI-Polri menyisir sejumlah kawasan di Kota Surabaya. Beberapa kafe masih banyak didatangi pengunjung dari kalangan usia muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab merasa tak cukup melakukan penyisiran dan melakukan sosialisasi persuasif, petugas patroli kali ini juga melakukan rapid test on the spot (tes cepat di lokasi). Tenaga kesehatan yang lengkap menggunakan APD dan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah pun dipersiapkan.
"Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran covid-19 secara masif dan intensif," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (14/4).
Pasalnya, kata Khofifah, dalam dua hari terakhir ini, penambahan angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya sangat signifikan. Dalam sehari pada Minggu (12/4) pertambahan kasus positif mencapai 83 orang. Lalu, Senin (13/4) mencapai 28 orang.
Di Surabaya sendiri jumlah total kasus positif Covid-19 saat ini mencapai 208 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat 523 orang. Khofifah menyatakan angka tersebut tidak bisa dianggap remeh.
"Maka kami bekerja sama dengan TNI-Polri khususnya dalam hal ini Polrestabes Kota Surabaya, bergerak melakukan sosialisasi dan juga upaya penindakan rapid test pada masyarakat yang masih nekat nongkrong, atau sekedar keluar rumah bukan alasan yang sangat urgent," katanya.
Lebih lanjut, kata Khofifah, titik sasaran patroli berskala besar tim gabungan di Surabaya ini adalah kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari, dan kawasan Citraland.
Dari empat lokasi tersebut, tim gabungan mendapati titik keramaian terbanyak di salah satu kafe di Wonokromo. Di salah satu kafe di sana dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asyik nongkrong.
Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani rapid test. Screening menggunakan rapid test tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi terjangkit Covid-19.
Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov dengan ambulans yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di sana sembari dilakukan swab PCR. Sedangkan yang hasil
screening rapid test-nya negatif, diperbolehkan pulang.
"Dari alat yang kami bawa ke sini dan dites semua pada pengunjung, semuanya hasilnya negatif, jika ada yang positif maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP, makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi.
Joni mengatakan dari patroli skala besar ini, di titik kafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang.
(frd/kid)
[Gambas:Video CNN]