Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM)
Gontor menyatakan salah satu santrinya yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, dinyatakan positif
covid-19 berdasarkan
rapid test atau tes cepat. Untuk memastikan status yang sebenarnya santri tersebut harus menjalani pemeriksaan
Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Satu santriwati yang terindikasi Covid-19 setelah dilakukan rapid test, tapi belum bisa dikatakan benar-benar positif karena masih ada tes lanjutan PCR di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang," ujar Ketua I PP IKPM Gontor Adib Fuadi melalui keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (14/4).
Jika dari tes PCR hasilnya negatif, kata Adib, maka santri tersebut boleh pulang ke rumah dengan menjalani isolasi mandiri. Menurutnya, prosedur ini telah sesuai dengan protokol kesehatan dari gugus tugas pencegahan Covid-19 Sumsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu pembimbing IKPM Gontor Cabang Sumsel, Rulius menyatakan, keberadaan santri yang positif terinfeksi Covid-19 itu berawal dari kepulangan tiga kloter santri perempuan atau santriwati di Palembang pada Senin (13/4).
Menurut Rulius, dari hasil pemeriksaan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang saat itu, semua santri dinyatakan sehat.
"Kecuali tiga orang dari Gontor Putri [Kloter] 5 dirujuk ke RS Siti Fatimah karena suhu badan 37 derajat untuk menjalani rapid test," katanya.
Rulius mengatakan rapid test atau tes cepat Covid-19 saat itu dilakukan dari pukul 17.00 sampai pukul 23.00 WIB. Dokter sempat menyatakan bahwa seluruh hasil tes santri tersebut negatif. Namun pihak rumah sakit kemudian mengumumkan ulang dan menyampaikan ada lima orang yang terindikasi covid-19.
"Setelah itu ada pengumuman lagi dari dokter yang berbeda bahwa ada satu yang terindikasi. Setelah itu semua harus diinapkan di rumah sehat gugus tugas," ucapnya.
Dari keterangan dokter, lanjut Rulius, satu santri yang positif itu harus menjalani tes swab untuk memastikan hasil positif atau negatif Covid-19. Hanya saja, hasilnya baru keluar lima hari lagi.
Rulius memperkirakan hasil positif yang sempat muncul dari tes PCR Itu kemungkinan karena kelelahan dalam perjalanan. Sebab para santri yang pulang ke Palembang harus berangkat dari Kediri ke Surabaya dan lanjut transit ke Jakarta terlebih dulu.
Ia memastikan bahwa para santri yang akan pulang ke daerah masing-masing harus menjalani cek kesehatan oleh Dinas Kesehatan Ponorogo. Setelah itu para santri akan diberi surat keterangan sehat resmi yang menjadi dasar acuan kesehatan para santri.
"Untuk proses keamanan perjalanan pulang santri-santri, Gontor berkoordinasi langsung dengan aparat kepolisian, TNI agar santri-santri juga nyaman dalam perjalanannya," tuturnya.
Rulius juga memastikan pihak rumah sakit Gontor mensterilkan fisik di dalam dan luar bus dengan dikawal langsung dari tim kesehatan, santri, dan kepolisian.
Bahkan, lanjut dia, semua barang bawaan santri juga disterilkan dengan disinfektan sebelum masuk ke bagasi bus.
"Santri-santri sebelum masuk armada bus mereka semua juga dicek kondisi suhu badan mereka dengan termometer gun dengan pengawasan pihak kepolisian. Mereka juga dibekali masker untuk perlindungan dasar selama perjalanan baik darat maupun udara," jelasnya.
Sebelumnya, seorang santri Pondok Modern Gontor Jawa Timur yang baru dipulangkan ke Sumsel dinyatakan positif covid-19.
Tercatat ada 224 santri Gontor yang tiba di Sumsel kemarin. Sebanyak 158 datang melalui jalur darat dan 66 lainnya lewat jalur udara.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 171 santri menjalani rapid test. Sebanyak 11 dikarantina di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang.
Sedangkan seorang santri yang positif tes dirawat di RS Siti Fatimah Sumsel. Kemudian, 159 santri lainnya dipulangkan.
(psp/wis)
[Gambas:Video CNN]