Pemprov Jatim Tunggu Hasil Kajian Sebelum Ajukan PSBB

CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 23:13 WIB
Salah satu pusat grosir terbesar di Kota Surabaya, Pasar Kapasan terpaksa harus ditutup hingga dua pekan ke depan. Hal itu lantaran salah satu orang yang beraktifitas di pasar tersebut terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
Ilustrasi proses pencegahan virus corona di Surabaya. (Dok. PD Pasar Surya)
Surabaya, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan memperkuat pengawasan di tingkat lokal dan menunggu hasil kajian sebelum memutuskan apakah akan mengajukan permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat, untuk mencegah penyebaran virus corona.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta Pemerintah Kota Surabaya, dan kabupaten di sekitarnya untuk segera melakukan langkah terukur dan signifikan untuk menahan laju penularan virus corona (Covid-19).

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan kajian mendalam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kajian yang dimaksud Fikser tersebut salah satunya adalah soal penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB).


"Sampai sekarang [PSBB] masih belum diajukan ya, belum ada tindak lanjut dari pembahasan yang kemarin, masih dalam batas kajian itu belum sampai ke arah sana [pengajuan]," kata Fikser kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/4).

Fikser menyebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya masih melakukan pertimbangan sebelum menerapkan PSBB. Sebab, saat ini ada sejumlah hal yang telah dilakukan, yakni pengawasan akses masuk di sejumlah wilayah di Surabaya.

Selain itu kata Fikser, saat ini ada satu kawasan di Surabaya yang sudah melakukan 'lockdown' secara mandiri. Hal itu lantaran banyak ditemukan kasus positif di wilayah tersebut.

"Gugus Tugas itu punya penilaian pertimbangan ya, yang harus dilakukan saat ini, yang dilakukan adalah bagaimana melakukan penguatan yang ada di lokal-lokal itu, seperti ada satu kawasan yang di lock, artinya dikunci. Ada satu tempat di Surabaya, karena ada beberapa kasus di situ," ujarnya.

Pemkot Surabaya juga terus melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim. Hal itu dilakukan di antara Gugus Tugas yang menangani tentang kesehatan atau kuratif. Namun soal pembahasan pengajuan PSBB hal itu belum dibicarakan.


"Pemprov dari Dinkes sudah melakukan komunikasi dengan Dinkes Surabaya, itu sering. Makanya itu pasti ada pembahasan di antara gusgas kesehatan, kalau pembahasan gusgas kesehatan itu sudah pasti pembahasannya nanti di internal seluruh di pemkot, dan pasti itu kami mengetahui. [PSBB] sampai saat ini, belum ke situ belum dibahas ke situ," katanya.

Fikser mengatakan soal pertambahan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini, para pasien tersebut berasal dari orang yang berkategori orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Ia menampik hal itu melonjak secara tiba-tiba.

"Yang terkonfirmasi [positif] itu mereka yang sudah diawasi mulai ODP dan PDP yah, jadi yang terkonfirmasi-terkonfirmasi itulah jalannya dari sana, ada juga yang sembuh tapi memang ada terkonfirmasi. Artinya itu bukan kasus baru yang tiba-tiba dari luar lalu masuk terus ketahuan gitu, tidak," kata dia.

Terpisah, Khofifah saat ini menyatakan masih menunggu langkah-langkah signifikan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, dan beberapa daerah di sekitarnya seperti Gresik, Lamongan, Sidoarjo. Khofifah menyebut empat kabupaten/kota itu tersebut sebagai wilayah Surabaya Raya.

Pemprov Jatim Tunggu Hasil Kajian Sebelum Ajukan PSBBPenyemprotan disinfektan di Surabaya. (Dok. PD Pasar Surya)
Daerah-daerah tersebut sudah masuk dalam empat besar daerah dengan kasus terbanyak Covid-19 di Jatim. Yang pertama yakni Surabaya dengan 228 pasien positif, lalu Sidoarjo 45 pasien, Lamongan 25 pasien, dan Gresik 18 pasien.

"Kita sedang meminta untuk mendapatkan detail plan langkah pencegahan penularan ini secara terukur. Jadi kita menunggu langkah-langkah yang terukur dari Surabaya Raya, apakah Surabaya Sidoarjo, Gresik atau Lamongan," ujarnya.

Khofifah mengatakan pihaknya tengah melakukan koordinasi, dan ia mendapat kabar saat ini keempat daerah tersebut tengah melakukan persiapan teknis terkait PSBB.

"Kita tunggu mudah mudahan malam ini atau besok kami dapat update, karena kami mendengar memang masing-masing sudah melakukan rapat koordinasi teknis. Kita minta adalah langkah-langkah pencegahan penghentian penyakit covid-19 secara terukur secara signifikan," ujar Khofifah. (frd/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER