Gianyar Lobi Hotel Berbintang Agar Mau Isolasi Pekerja Migran

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 04:25 WIB
Sejumlah petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara mengawasi proses ketibaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di ruang karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/4/2020). Sebanyak 389 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara dan sekitarnya yang dipulangkan dari Malaysia ini akan menjalani proses karantina sementara waktu guna mengantisipasi penularan COVID-19 sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.
Ilustrasi pekerja migran. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Denpasar, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali melakukan pendekatan dengan hotel yang kosong hunian agar bersedia menjadi tempat karantina untuk pekerja migran yang baru datang, sebagai upaya mencegah kemungkinan penyebaran virus corona.

Sementara ini sudah ada beberapa hotel yang bersedia bekerja sama menampung tenaga medis yang menangani pasien corona dan pekerja migran yang diisolasi. Upaya ini dilakukan agar mereka tidak dikucilkan di masyarakat.

"Kita harus memanusiakan warga kita yang datang dari bekerja di luar negeri, mereka biasanya tidur di tempat yang nyaman. Namun saat datang tidak mungkin kita isolasi mereka di tempat seolah-olah harus dikucilkan. Jadi mereka harus mendapat tempat yang layak," ujar Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Kamis (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahayastra mengungkapkan, hotel yang menjadi sasaran kerja sama adalah hotel berstandar bintang tiga hingga bintang empat. Namun dalam kerja sama ini, Pemkab tidak mendapatkan secara gratis namun membayar.

Pemkab Gianyar, kata Mahayastra, menganggarkan Rp100 miliar untuk penanganan virus corona. Ia tegaskan masih melakukan pendekatan dengan hotel lainnya agar mau bersama-sama menanggulangi penyebaran Covid-19.

"Biaya dianggarkan dari APBD Gianyar dalam pos anggaran penanganan Covid-19 sekitar Rp100 miliar. Kami masih terus menjajaki hotel-hotel yang mau diajak bekerjasama" kata Mahayastra.

Salah satu hotel yang telah bersedia menjadi tempat karantina adalah Hotel Maxone Ubud. Manajer hotel, Erllina mengungkapkan ada 65 kamar yang akan digunakan. Rinciannya 60 untuk isolasi orang dengan pemantauan (ODP) dan lima kamar untuk tenaga medis.

Kata dia, pihak hotel hanya menyediakan tempat karantina. Sementara terkait kebutuhan hidup seperti makanan akan disediakan oleh Dinas Sosial.

Dalam pelayanan terhadap pekerja migran yang dikarantina, pihak hotel juga tidak melibatkan karyawan di jajaran tertentu.

"Kerja sama ini murni berlandaskan kemanusiaan. Pihak Pemkab sebelumnya telah berkomunikasi dengan owner terkait kerja sama ini. Karyawan harian tidak kami libatkan, kami hanya pakai head saja dalam pelayanannya nanti," kata dia. (put/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER