Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tidak Terdengar Dentuman

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 16:56 WIB
Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018). Berdasarkan data yang terekam di Pos Pengamatan GAK di Pasauran, Serang, sejak Jumat (7/12) hingga Minggu (9/12) GAK mengeluarkan 204 letusan awan hitam setinggi 150-300 meter dengan durasi 31-72 detik diiringi 22 kali gempa vulkanik sehingga statusnya masih pada level wasada. ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki/af/hp.
Gunung Anak Krakatau yang berada di tengah Selat Sunda. (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki)
Bandung, CNN Indonesia -- Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, mengalami erupsi pada Kamis (16/4) pukul 14.47 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan, tinggi kolom abu tidak teramati saat terjadinya erupsi.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi kurang lebih 25 detik," kata Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulis.

Selain itu, Kasbani juga mengatakan tidak ada suara dentuman saat erupsi yang terjadi di Gunung Anak Krakatau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak terdengar suara dentuman," katanya singkat.

Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II atau Waspada.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.

(hyg/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER