Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menilai
rapid test tidak efektif untuk mengetahui infeksi
virus corona (Covid-19) pada tubuh seseorang. Karena alasan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha memaksimalkan penggunaan tes swab dengan alat Polymerase Chain Reaction (
PCR).
"
Rapid (
test) ini punya potensi kekeliruan yang cukup tinggi. Karena itu kita mendorong kapasitasnya ditingkatkan untuk tes PCR," kata Anies dalam rapat virtual bersama Tim Pengawas DPR RI Penanggulangan Covid-19, Kamis (16/4).
Rapid test menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes swab lewat PCR atau
genome sequencing dilakukan dengan menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies berkata Jakarta saat ini terdapat 23 laboratorium yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Laboratorium-laboratorium tersebut punya kapasitas melakukan tes hingga 4.524 tes dalam per hari.
Kemampuan melakukan tes itu disebut Anies akan bertambah dengan bergabungnya Kalbe Farma yang punya kapasitas tes 4.000-an per hari. Dengan itu, diharapkan DKI bisa melakukan tes hingga 8.000 tes setiap harinya.
Namun, menurut Anies, kemampuan tes itu masih sedikit dibandingkan jumlah tes yang dibutuhkan saat ini
.
"Itulah sebabnya kita merasa lebih baik fokus kepada PCR daripada pakai
rapid test," ujar Anies.
Anies menyebut metode
rapid test mengkhawatirkan. Dia mencontohkan seseorang bisa mendapat hasil
rapid test negatif corona, padahal bisa jadi yang bersangkutan positif.
"Jadi
false negative yang kita amat khawatirkan. Jadi kita berharap peningkatan kapasitas ini memang bisa didorong lebih jauh," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri masih terus melaksanakan
rapid test untuk mengecek status positif atau tidaknya seseorang terjangkit corona. Sampai Selasa (14/4), sebanyak 40.712 orang telah mengikuti tes tersebut.
"Total sebanyak 40.712 orang telah menjalani
rapid test," kata Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4).
Catur mengatakan dari jumlah itu, sebanyak 1.395 orang positif dan 39.317 lainnya dinyatakan negatif.
(ndn/wis)
[Gambas:Video CNN]