Makassar, CNN Indonesia -- Gubernur Sulawesi Selatan
Nurdin Abdullah mengkhawatirkan terjadi kerawanan sosial di masa Pembatasan Sosiasl Berskala Besar (
PSBB) di
Makassar.
Usulan PSBB di Kota Makassar sudah disetujui pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Nurdin mengaku bakal melakukan sosialisasi menyeluruh sebelum PSBB di Makassar diberlakukan pada 24 April.
Nurdin menyebut, sosialisasi ke masyarakat, khususnya Makassar, mulai dilakukan pada Jumat (17/4). Selanjutnya akan disusul dengan uji coba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya 4 hari dilakukan sosialisasi. Setelah itu diujicoba selama 3 hari, jadi seminggu lamanya, barulah kita mulai (24 April). Tapi itu tergantung kesiapan karena kita takutkan terjadinya kerawanan sosial," kata Nurdin Abdullah kepada awak media, Jumat (17/4).
Nurdin menegaskan ketersediaan pangan di Sulsel tidak bermasalah karena justru harga sembako turun.
"Ketersediaan pangan kita 3 bulan ke depan itu cukup. Jadi gak usah ada
panic buying," tandasnya.
Nurdin mengatakan pemberlakuan PSBB Makassar akan menjadi contoh untuk dua lokasi merah corona lainnya yakni Gowa dan Maros. Jika Makassar diselesaikan dengan baik, maka harapannya pemberlakuan di kedua tempat itu tidak ada masalah.
Penegakan hukum juga akan dilakukan tergantung dengan kesiapan PSBB 24 April mendatang. Jika sosialisasi berlangsung efektif serta logistik sampai ke masing-masing warga yang wilayahnya diisolasi, maka penegakan hukum bisa diterapkan.
"Jangan sampai masyarakat yang terkena sanksi ternyata tidak paham, tidak mengerti. Jadi, penegakan hukum itu harus diawali dengan sosialisasi, uji coba. Jika uji coba selesai, barulah (PSBB) diberlakukan," ujarnya.
(svh/jun)
[Gambas:Video CNN]