Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Penerangan Agama Islam
Kementerian Agama, Juraidi meminta agar masyarakat tak menolak jenazah pasien yang meninggal akibat
virus corona (Covid-19). Ia menegaskan bahwa jenazah itu bukan merupakan suatu aib bagi masyarakat.
"Jadi jangan yang meninggal karena wabah seolah ini aib, suatu azab. Ini pelajaran bagi kita jangan ada yang menolak dimakamkan seolah itu termasuk hukuman sehingga aib bagi keluarga," kata Juraidi dalam sambungan diskusi jarak jauh, Senin (20/4).
Lebih lanjut, Juraidi bercerita kisah masa lalu, ketika sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Ubaidah bin Jarroh meninggal karena terkena wabah Thaun di daerah syam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Khalifah Umar bin Khattab bersama Panglima Perang, Abu Ubaidah ingin mengunjungi pasukannya di wilayah Syam. Akan tetepi, Umar justru mengurungkan niatnya dan meminta seluruh pasukannya untuk berbalik karena wilayah tersebut sedang dilanda wabah Thaun.
Meski demikian, Abu Ubaidilah menolak permintaan Umar untuk berbalik. Ia tetap melanjutkan perjalanan dan tak ingin meninggalkan pasukannya karena khawatir.
Singkat cerita Abu Ubaidillah meninggal akibat wabah tersebut. Padahal, ia sendiri merupakan sahabat Rasulullah yang dijanjikan masuk surga namun turut meninggal akibat wabah.
Insert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
"Padahal beliau adalah termasuk assabiqunal awwalun atau orang-orang yang pertama masuk Islam dan pasti dijamin masuk surga. Jadi orang yang dijamin masuk surga ada yang meninggal karena wabah," kata dia.
Melihat kisah tersebut, Juraidi meminta agar masyarakat diimbau untuk menghindari wilayah yang sedang terjadi wabah corona. Begitu sebaliknya, seseorang diminta untuk tak keluar dan berdiam diri apabila sudah berada di wilayah tempat penyebaran wabah.
"Dalam penanganan Covid-19 antara lain kita kan disuruh untuk menghindari wabah itu... Dalam hal Covid ini jangan sampai tertular dan menularkan dan
sosial distancing," kata dia.
Sebelumnya, jenazah seorang perawat bernama Nuria Kurniasih yang terinfeksi virus corona ditolak oleh warga dimakamkan di TPU Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Warga tetap tak mengizinkan hingga jenazah akhirnya dibawa kembali ke kamar mayat RS Karyadi Semarang pada malam hari meski pihak keluarga sudah memohonnya.
Melihat persoalan itu, Polda Jawa Tengah langsung menangkap tiga orang yang diduga menolak pemakaman Nuria Kurniasih. Tiga orang tersebut adalah ketua RT setempat, THR (31) dan dua warganya, BSS (54) dan seorang pelaku lain berinisial S (60).
(rzr/pmg)
[Gambas:Video CNN]