Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Angkutan Darat (
Organda) DKI Jakarta mendukung Presiden
Joko Widodo yang melarang warga untuk
mudik tahun ini di tengah penyebaran pandemi virus
corona (Covid-19). Organda yakin larangan itu tepat lantaran kasus corona masih terus meningkat.
"Organda sangat mendukung banget sampai dengan virus corona hilang dari Indonesia," kata Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan saat dihubungi
CNNIndonesia.
com, Selasa (21/4).
Shafruhan mengatakan pengusaha angkutan umum termasuk bus bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tidak keberatan dengan larangan mudik meski memang akan kehilangan keuntungan. Menurut Shafruhan, bus AKAP sebenarnya sudah kehilangan banyak penumpang sejak virus corona mewabah.
Shafruhan menyebut saat ini hanya 5 persen bus angkutan umum AKAP yang masih beroperasi di DKI Jakarta dari total ribuan, setelah sepekan lalu masih berada di angka 10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, larangan mudik memang memiliki dampak positif dan negatif negatif. Meski demikian, Organda mendukung kebijakan pemerintah jika memang bertujuan untuk menekan laju penyebaran virus corona.
"Ya lebih baik nggak beroperasi daripada rugi. Ini kan pilihan yang serba salah. Jadi prinsipnya gitu," katanya.
Presiden Jokowi baru saja memutuskan untuk melarang mudik lebaran 2020 guna memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Larangan mulai berlaku pada 24 April atau awal bulan Ramadan.
Keputusan diambil usai pemerintah melakukan sejumlah kajian dan survei kepada warga terkait respons untuk tidak mudik. Hasilnya, dituturkan Jokowi, sebanyak 68 persen warga bersedia untuk tidak mudik. Sementara 24 bersikeras untuk mudik. Sedangkan sisanya, 4 persen sudah mudik.
Larangan mudik sebelumnya juga sudah diputuskan bagi para pekerja di institusi pemerintahan yakni aparatur sipil negara (ASN) dan juga jajaran TNI/Polri.
"Hari ini saya ingin sampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Selasa (21/4).
(thr/bmw)
[Gambas:Video CNN]