Kendari, CNN Indonesia -- Penghentian penerbangan pesawat reguler sejak 24 April 2020 turut berdampak pada pengiriman sampel swab pasien terpapar
virus corona (Covid-19) di Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tapi untungnya, ada TNI AU yang siap bantu. Kita koordinasi terus setiap ada sampel yang akan dikirim," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra Syaifullah, Senin (27/4).
Komandan Pangkalan Udara Haluoleo Kendari, Kolonel Pnb Muzafar mengatakan TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan pesawat Hercules untuk mengangkut sampel swab pasien virus corona dari Kendari ke Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan ada pesawat hercules yang membawa bantuan logistik dari Gugus Tugas Nasional ke Sultra, nanti sampel swab akan dikirim ke Makassar menggunakan pesawat itu," ujarnya.
Muzafar mengatakan selama ini Dinas Kesehatan Sultra mengirim sampel swab pasien menggunakan pesawat reguler. Menurutnya, pesawat TNI AU menjadi alternatif untuk mengirim sampel selama larangan penerbangan hingga 31 Mei 2020.
"Kami koordinasi dengan Dinkes kapan waktu pengiriman sampel dan disesuaikan dengan kedatangan pesawat kami. Nanti kami koordinasi juga dengan Lanud Makassar untuk membantu apabila ada pelaksanaan penerbangan rutin untuk singgah di Kendari," ujarnya.
Muzafar menyebut pesawat TNI AU tidak bisa menunggu di Kendari karena keterbatasan armada yang melayani seluruh Indonesia. Ia berharap Sultra punya alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) sendiri agar bisa mendeteksi sampel swab pasien dengan cepat.
"Karena di Makassar kan pasti antre juga. Terlebih lagi pesawat reguler saat ini sudah dihentikan untuk pengiriman sampel," katanya.
Sampai hari ini, pasien positif virus corona di Sultra secara kumulatif mencapai 45 orang. Dari jumlah itu 2 orang meninggal dunia dan 6 orang lainnya dinyatakan sembuh. Sisanya masih menjalani perawatan.
Sementara itu, warga dengan status orang tanpa gejala (OTG) mencapai 377 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 262 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang.
(fnd/fra)
[Gambas:Video CNN]