Rapid Test, 2.954 Orang di DKI Terindikasi Positif Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2020 22:48 WIB
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia menjalani Rapid Test saat tiba di kedatangan Internasional Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (15/4/2020). Sebanyak 252 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang pulang ke Jawa Timur menjalani rapid test untuk pencegahan penyebaran corona virus atau COVID-19. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Ilustrasi pasien corona. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan rapid test terhadap 76.947 orang hingga Rabu (29/4) di enam wilayah administrasi ibu kota. Hasilnya sebanyak 2.954 orang di Jakarta terindikasi positif terinfeksi virus corona.

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data dari laman resmi pemantauan virus corona (Covid-19) DKI yang diakses CNNIndonesia.com, pada Rabu (29/4) pukul 14.50 WIB.

Dari jumlah total yang mengikuti rapid test diketahui, 73.993 orang lainnya dinyatakan negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, rapid test bukan penentu utama seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Bagi yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test, masih harus melanjutkan tes dengan metode swab menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).


Rapid test diketahui menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sedangkan tes swab lewat PCR atau genome sequencing dilakukan dengan menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan menjalankan rapid test kepada ibu hamil. Kemarin, DKI Jakarta mulai mendistribusikan 2.000 unit alat rapid test untuk ibu hamil ke sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

"Kita berharap nanti ibu-ibu hamil bisa terdeteksi lebih awal sehingga kalaupun mereka sampai terpapar bisa recovery," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/4).


Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini pihaknya tengah memetakan 44 puskesmas dengan kunjungan ibu hamil tertinggi di wilayah zona merah penyebaran virus corona.

"Kalaupun nanti positif, itu juga harus dikelola dengan baik sesuai protap" ujar Widyastuti. (dmi/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER