Hardiknas, DPR Sindir Pangkas Dana Pendidikan untuk Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mei 2020 23:20 WIB
Siswa duduk di dalam ruang MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Guna antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten Jombang meliburkan siswa sekolah hingga perguruan tinggi mulai 17-31 Maret 2020. Seluruh siswa akan mengikuti proses belajar mengajar di rumah. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.
Ilustrasi. Ketua Komisi X kritisi kebijakan pemerintah yang ikut pangkas dana pendidikan atasi pandemi corona (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyindir pemangkasan dana pendidikan untuk penanganan pandemi Covid-19 akibat infeksi virus corona dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu (2/5).

Huda memahami pemerintah membutuhkan dana yang besar untuk menangani pandemi kali ini. Namun, ia mempertanyakan alasan sektor pendidikan jadi salah satu sektor yang mengalami pemotongan anggaran.

"Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp405 triliun untuk penanggulangan wabah covid yang menyasar bidang kesehatan, jaminan sosial, dan ekonomi, tanpa menyebut upaya penyelamatan sektor pendidikan. Bahkan anggaran Kemendibud juga termasuk yang direalokasi," kata Huda dalam keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merealokasi Rp405 miliar anggaran mereka untuk penanganan corona. Begitu pula Rp2,6 triliun anggaran pendidikan di Kementerian Agama yang dialihgunakan untuk merespons pandemi.

Politikus PKB itu mempertanyakan keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan. Dia mengingatkan sektor pendidikan akan goyah jika pemerintah tidak mempersiapkannya dalam menghadapi krisis corona.

"Pendidikan merupakan investasi utama bagi mimpi Indonesia Maju di 2045. Jika di sektor lain pemerintah bisa memberikan stimulus besar-besaran, harusnya pemerintah juga tidak ragu mengucurkan dana berapapun besarnya agar dunia Pendidikan bisa selamat dari dampak wabah Covid-19," tuturnya.

Mengutip riset Kemendikbud, Huda menyebut 60 persen sekolah swasta di Indonesia mengalami kesulitan biaya operasional akibat dampak wabah Covid-19.

Dia mendesak pemerintah menyusun skema bantuan bagi Lembaga-lembaga Pendidikan swasta dari tingkat Pendidikan usia dini, dasar, menengah hingga perguruan yang mengalami kesulitan biaya operasional.

"Kondisi ini akan terus memburuk dalam beberapa waktu kedepan jika tidak ada Langkah kongkret dari pemerintah untuk menyelamatkan dunia Pendidikan di tanah air," ujar Huda. (dhf/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER