Kota Palembang Ajukan PSBB ke Kemenkes

CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 18:11 WIB
Petugas kesehatan yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa suhu salah satu penumpang yang turun di terminal Alang Alang Lebar  Palembang,Sumsel, Senin(20/4/2020).  Dengan ditetapkannya Palembang sebagai zona merah, Pemerintah Kota Palembang menyiagakan tenaga kesehatan dan dinas perhubungan untuk memantau bis dan penumpang yang melintas di Terminal setempat untuk menhantisipasi penyebaran wabah ke luar dan dalam kota,. ANTARA FOTO/Feny Selly/hp.
Petugas kesehatan yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa suhu salah satu penumpang yang turun di terminal Alang Alang Lebar Palembang,Sumsel, Senin(20/4/2020). (ANTARA FOTO/FENY SELLY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Palembang resmi mengajukan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada Kementerian Kesehatan, Senin (4/5).

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan pihaknya menyampaikan usulan PSBB tersebut kepada Kemenkes melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Disetujui atau tidaknya penerapan PSBB tersebut diperkirakan keluar pada dua hingga tiga hari ke depan.
"Setelah disetujui, Pemkot Palembang akan segera menindaklanjuti dengan membuat perwali [peraturan wali kota] tentang PSBB, surat keputusan, dan administrasi lainnya," ujar Dewa usai menyampaikan usulan PSBB di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (4/5).

Dewa mengatakan usulan PSBB Pemkot Palembang telah dikaji seluruh persyaratan sesuai dengan Permenkes nomor 9 tahun 2020. Terkait peningkatan status maupun penyebaran wabah corona di kota, ketersediaan sarana-prasarana, jaring pengaman sosial, dan kesiapan pengamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini 16 dari 18 kecamatan di Palembang sudah terpapar, kecepatan penyebaran tiga hari sampai satu minggu di satu daerah. Transmisi lokal antara generasi kedua ke generasi ketiga, dan lainnya," kata dia.
Insert Status Pasien Risiko Virus CoronaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Insert Status Pasien Risiko Virus Corona

Sementara terkait jaring pengaman sosial, pihaknya telah mendata adanya 115 ribu warga miskin serta asumsi 49.669 orang miskin baru yang terdampak pandemi virus corona ini. Serta masih diprediksi meningkat lima persen selama verifikasi data masih dilakukan di lapangan sejauh ini.

"Mudah-mudahan orang miskin baru ini benar-benar tepat sasaran dibagikan. Kita minta data ini terukur dari kelurahan dan kecamatan yang diakomodir RT setempat. Nanti dikroscek sama-sama di lapangan. Kalau nanti masih ada warga miskin yang tidak terakomodir, dinas sosial daftarkan kembali. Segera kita bantu jangan sampai diabaikan. Untuk bantuan ini Kamis depan akan serentak dibagikan," jelas Dewa. (ain/idz/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER