Pontianak, CNN Indonesia -- Pemerintah dan Ikatan Dokter Indonesia (
IDI) mengimbau dokter di Kalimantan Barat tidak buka praktik karena terdapat tenaga medis yang positif terjangkit
Covid-19.
Kendati tidak membuka praktik, pasien tetap bisa berdiskusi langsung dengan dokter tanpa perlu berada di tempat dan waktu yang sama melalui teknologi
telemedicine.
"Mereka (tenaga medis) bisa tertular karena pasien tak jujur dengan kondisinya. Sekarang, dokternya kita isolasi. Jadi dokter yang masih ingin praktik tidak melakukan pemeriksaan secara tatap muka atau bertemu langsung dengan pasien, namun dokternya konsultasi medis secara telemedicine," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson Azroi, Jumat (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harisson merinci terdapat lima dokter dan 12 paramedis yang terkonfirmasi positif virus corona di beberapa rumah sakit seperti RSUD Soedarso, RSUD Kota Pontianak, dan RS Universitas Tanjungpura. Menurutnya 17 orang tersebut tersebar di tiga daerah yakni 15 orang di Pontianak, satu orang di Kota Singkawang, dan satu orang di Landak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, banyaknya tenaga medis di Kota Pontianak yang mengidap Covid-19, tak mengganggu pelayanan kesehatan yang ada di Kota setempat.
"Untuk tenaga medis di rumah sakit pemerintah, kita sudah maksimalkan tenaga yang ada di sana. Untuk sementara ini masih bisa ditanggulangi dengan tenaga medis yang ada," ungkapnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyayangkan ketidakjujuran pasien ketika berobat sehingga berdampak buruk pada tenaga medis.
"Dalam beberapa kasus warga hanya menyebutkan penyakit yang biasa saja. Tidak menceritakan riwayat perjalanannya dari wilayah tertentu. Ada yang keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19, tapi awalnya pasien tidak mau jujur," katanya.
Dari data Dinkes Kalbar, hingga hari ini, ada 95 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar dengan 11 di antaranya sembuh dan tiga meninggal dunia.
(nva)
[Gambas:Video CNN]