Jakarta, CNN Indonesia -- Penghuni East Park Apartment,
Jatinegara, Jakarta Timur yang meminta Gubernur
Anies Baswedan turun tangan menyelesaikan pemadaman listrik dan air imbas pandem
i virus corona (Covid-19).
Diketahui, 39 penghuni East Park Apartment tidak lagi mendapat aliran listrik dan air lantaran menunggak iuran sejak Maret lalu. Mereka terpaksa menunggak karena ekonomi keluarga terdampak pandemi virus corona.
"Warga Thamrin City kan belum lama juga bisa dibantu oleh Gubernur DKI Jakarta. Kami pun berharap demikian," kata Anggota Satgas Covid-19 Kelurahan Jatinegara, Jaktim, Adji Sudomo kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (8/5).
Menurut Adji, pihak manajemen seharusnya tidak memutus aliran listrik dan air kepada penghuni yang tidak mampu membayar iuran di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu tertuang dalam Pergub No. 133 tahun 2019 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik (Rusunami). Ada larangan pembatasan atau pemutusan fasilitas dasar di tengah pandemi virus corona.
Selain itu, Dinas Perumahan Rakyat & Kawasan Pemukiman DKI Jakarta juga telah menerbitkan Surat Himbauan No. 1479 yang ditujukan kepada Pengelolaan Rumah Susun & P3SRS tertanggal 26 Maret 2020.
Dia lantas berharap Pemprov DKI Jakarta khususnya Gubernur Anies Baswedan turun tangan agar sejumlah peraturan tersebut diterapkan oleh manajemen East Park Apartment.
"Bisa diberikan kebijakan penangguhan pemutusan fasilitas listrik dan air sampai dengan warga bisa bangkit dari efek terdampak Covid-19," kata Adji.
Sebelumnya, Adji mengatakan ada 87 penghuni East Park Apartment yang melaporkan diri sebagai warga terdampak virus corona. Mereka mengalami masalah ekonomi. Sebagian besar lainnya juga telah menunggak iuran listrik dan air sejak Maret lalu.
"Kami ini apartemen saja namanya, tipenya rusunami. Mayoritas yang terdampak adalah wiraswasta, pedagang, karyawan," kata Adji.
Dia mengatakan bahwa pemadaman listrik dan air sempat terjadi pada 29 April lalu. Listrik dan air kembali dinyalakan berkat mediasi manajemen dengan pihak kelurahan setempat.
Akan tetapi, pemadaman kembali dilakukan pada Jumat (9/5) terhadap 37 penghuni. Adji menduga pemadaman akan terus dilakukan kepada penghuni lain seiring berjalannya waktu.
"Karena ini baru pemutusan bertahap. Bisa terjadi gelombang pemutusan berikutnya," kata Adji.
CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Nurhadi selaku pihak manajemen East Park Apartment. Namun yang bersangkutan belum merespons pesan singkat.
(bmw)
[Gambas:Video CNN]