Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus
Muhammadiyah akan mengeluarkan surat edaran terkait imbauan beribadah di rumah kepada masyarakat, khususnya dalam pelaksanaan salat sunnah idul fitri di tengah pandemi virus corona (covid-19).
"Kemarin sudah dibahas dan dirapatkan Pimpinan pusat majelis, nanti kami akan berusaha dan mengeluarkan edaran terkait kajian [sholat di rumah] dan kemudian akan kami masifkan ke pengurus di wilayah dan daerah," Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi MCCC PP Muhammadiyah Corona Ristawan dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5).
Kendati demikian, Corona menilai sejauh ini upaya yang dilakukan pihaknya masih dalam lingkup persuasif dan edukatif sehingga besar harapannya, setiap pengurus Muhammadiyah di daerah dapat memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat agar tetap menahan diri untuk tidak beribadah di ruang publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kami menyadari bahwa ini tidak berupa instruktif, jadi tetap persuasif tapi dengan surat edaran diharapkan itu merupakan instruksi resmi dari Pimpinan pusat yang memang harus dilaksanakan level pimpinan di bawahnya," tutur Corona.
Namun ia mengaku tak serta merta dapat memberikan sanksi dalam kebijakan Muhammadiyah, selain karena sanksi sebagian regulasi Pemerintah, ia menilai pendekatan paling baik bagi masyarakat adalah dengan cara menyuruh namun dengan ajakan yang persuasif.
Selain memberikan himbauan tentang peribadatan di rumah, Muhammadiyah turut membantu Pemerintah dalam regulasi yang dikeluarkan seperti larangan mudik hingga anjuran mentaati protokol kesehatan covid-19 bagi Masyarakat. Menurut Corona, pihaknya telah memasuki tahap teknis untuk mengukur ketaatan warga.
"Kan selama ini kita hanya menghimbau, tapi tidak mengukur. Nah, dalam 3-4 bulan ke depan kami akan melakukan pemantauan secara terstruktur dan akan kita ukur indikatornya,"
Senada, Organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama turut mengamini langkah Pemerintah yang mengimbau kepada seluruh umat beragama untuk beribadah di rumah masing-masing. Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 Muhamad Makky Zamzani menyatakan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah kebijakan yang dilaksanakan secara persuasif kepada Jamaah NU di Indonesia.
"Terkait dengan instruksi yang dibahas para ulama dan disosialisasikan pertengahan Maret membuat hasil Bahtsul Masail dari sholat tarawih hingga Id semua sudah dimasukkan dalam prinsipnya kita mengikuti arahan pemerintah," kata Makky.
Selain itu, kedua organisasi keagamaan Islam di Indonesia itu mengaku telah menggerakkan ribuan relawan yang tersebar di Tanah air, yang bertujuan memberikan sarana edukasi bagi warga melalui basis terkecil warga.
Keduanya melakukan gerakan dengan metode variatif yang dinilai dapat memberikan efek kepatuhan tanpa memaksa bagi masyarakat Indonesia, dengan tujuan sama-sama memerangi dan menekan laju penyebaran virus corona.
"Ada 1.902 relawan NU tergabung dalam empat WhatsApp group yang dilatih. Di daerah ada grup relawan di posko satgas masing-masing belum lapor secara langsung jumlah relawannya, tapi saya yakin lebih dari 10 ribu," kata Makky.
"Kita melakukan pengumpulan data terkait relawan, relawan Muhammadiyah ada sekitar 40 ribu sekarang," kata Corona.
(kha/ugo)
[Gambas:Video CNN]