Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Ahmad Riza Patria menegaskan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar
Tanah Abang dilarang berjualan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) di DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Riza merespons kondisi kawasan Pasar Tanah Abang hari ini, Minggu (17/5), dijejali masyarakat yang memadati lapak para pedagang kali lima.
"Apalagi saat corona gini [PKL Tanah Abang] kita semua ditertibkan, tidak boleh dagang," kata Riza kepada
CNNIndonesia.com, Minggu (17/5).
Riza menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan PKL yang masih berjualan di sekitar Pasar Tanah Abang. Ia pun memaklumi bila PKL tetap menjamur meski sudah berulang kali ditertibkan oleh dari aparat Satpol PP
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PKL ini karena urusan perut kan, apalagi masa corona ini, ga dagang, ga makan, kita tertibkan nongol lagi," kata Riza
Riza menyatakan masalah PKL yang masih menjamur memang jadi persoalan di Jakarta. Pemprov DKI dalam hal ini tengah mencari formula yang tepat bagi PKL agar memiliki lapak tersendiri sehingga tak berjualan di pinggir jalan.
"Kita mengembangkan bagi rakyat kecil bagi PKL. Kita cari formula yang tepat. Agar PKL punya tempat agar tak dagang lagi di pinggir jalan," kata Riza.
 Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei. Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono |
Kondisi ramai di Pasar Tanah Abang terlihat saat CNNIndonesia.com mendatangi lapak PKL yang digelar di Jalan Jatibaru II, sekitar pukul 12.00 WIB. Para pengunjung sibuk melihat barang dagangan kebanyakan model pakaian.
Bahkan, beberapa dari pengunjung mendatangi lokasi ini sambil membawa anak yang masih berusia di bawah lima tahun atau balita.
Fenomena di Pasar Tanah Abang saat ini menunjukkan masyarakat tak mempedulikan imbauan pemerintah soal social distancing atau physical distancing (jaga jarak) ditengah kebijakan PSBB.
(rzr/gil)
[Gambas:Video CNN]