Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak tiga wilayah Rukun Warga (RW) di Kelurahan Kebon Melati,
Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang merupakan kawasan padat penduduk menjadi zona merah Covid-19. Sebanyak lima warga tercatat reaktif
Virus Corona.
"Beberapa RW sudah zona merah ya, yakni di RW 12, RW 14, dan RW 15. Memang banyak kasus di sana dan hari ini setelah dilakukan rapid test. Lima di antaranya di RW 14 itu reaktif lagi," kata Lurah Kebon Melati Winetrin, di Balai Latihan Kesenian Jakarta Pusat, Senin (18/5) dikutip dari Antara.
Dia mengatakan ketiga RW itu ditetapkan sebagai zona merah karena terjadi peningkatan yang cepat untuk kasus Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tinggi kasus di RW 012, 014, dan 015. Angkanya sedang naik terus," katanya.
Winetrin menyebut peningkatan kasus Corona ini tak lepas dari kepadatan pemukiman penduduk dan gaya hidup masyarakat yang mengabaikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Terjadi banyak kasus Covid-19 karena tempat tinggal padat. Setiap RW itu berdempetan, rumahnya sangat banyak," kata Winetrin.
"Banyak yang belum mengindahkan peraturan PSBB ini, walaupun setiap hari kita mengimbau, kita keliling bersama tiga pilar dengan Gugus Tugas. Yang sadar ya sadar, yang memangnya lalai, ya begitu saja, tidak mengindahkan," imbuh dia.
Usai penetapan zona merah di kawasan itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengadakan
rapid test di di halaman SDN 01 Kebon Melati, Tanah Abang.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
"Jadi ditunjuknya Kebon Melati menjalani rapid test massal ini karena memang makin banyak positif Covid-19," kata Winetrin.
Dari 143 warga Kebon Melati yang menjalani
rapid test, dia menyebut lima orang di antaranya mendapatkan hasil reaktif. Mereka yang semuanya merupakan warga dari RW 014 itu langsung menjalani tes swab yang difasilitasi oleh Puskesmas Tanah Abang.
Saat ini kelima orang tersebut menetap sementara di Balai Latihan Kesenian Jakarta Pusat, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sembari menunggu hasil tes swabnya keluar.
"Ada 5 orang yang tinggal di bilik [isolasi]. Mereka ini juga sudah tes swab, hasilnya tiga hari kemudian. Jika hasilnya negatif, mereka boleh pulang. Namun, jika positif, mereka akan dirujuk ke Wisma Atlet," kata Winetrin.
Bilik isolasi mandiri itu disiapkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan berlokasi di BLK itu. Kelima orang itu nantinya dilarang berinteraksi secara fisik selama menjalankan isolasi mandiri.
Berdasarkan situs
corona.jakarta.go.id Kebon Melati merupakan salah satu Kelurahan di DKI Jakarta yang masuk dalam 10 besar kelurahan dengan tingkat kasus Covid-19 tinggi. Hingga Senin (18/5) sore, Kebon Melati memiliki 54 kasus Covid-19.
Per Senin (18/5), kasus positif Corona di DKI mencapai 5.996 orang. Rinciannya, 483 orang meninggal, 1.301 sembuh.
(antara/arh)
[Gambas:Video CNN]