Siasat Buka Tutup Pedagang Tanah Abang Hindari Satpol PP

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 09:09 WIB
Suasana Tanah Abang, Jakarta 18 Mei 2020.
Pedagang Tanah Abang nekat berdagang meski dilarang petugas. (CNN Indonesia/ Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain menjual barang dagangannya, pedagang pakaian di Tanah Abang, Jakarta Pusat kini punya tugas lain. Mereka harus mengawasi lapak masing-masing dari sergapan petugas Satpol PP yang kerap melakukan razia pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Sejumlah pedagang menyebutnya kucing-kucingan. Hal itu dilakukan menyusul larangan pemerintah bagi warga untuk berjualan, kecuali barang yang dibolehkan untuk dijual, seperti sembako yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Selama hampir dua bulan lesu, sebagian besar penjual di Tanah Abang kini mulai kembali membuka lapak di trotoar dan lorong-lorong gedung.  Tidak termasuk mereka yang punya toko di dalam gedung utama pusat perbelanjaan lantaran masih ditutup. Momennya pas, jelang lebaran saat orang berbondong-bondong mencari baju baru untuk merayakan hari nan fitri.

Tanah Abang sejak sepekan terakhir mulai dipadati pembeli. Mayoritas pembeli merupakan warga Jabodetabek. Kendati secara resmi masih dilarang, sebagian pedagang memutuskan untuk membuka lapak dan menjajakan dagangannya kepada pembeli yang begitu ramai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau enggak dagang kita enggak makan dong. Memang pemerintah mau memperhatikan rakyatnya?" ujar Rudy, penjual pakaian anak di Pasar Tanah Abang kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/5).
Saat memutuskan membuka lapaknya, pedagang harus menerima konsekuensi. Beruntung jika hanya ditegur. Risikonya bisa sampai disegel.

Oleh karena itu, untuk menghindari konsekuensi terburuk, mereka harus menjalankan siasat buka tutup. Tutup saat didatangi petugas satpol PP. Kembali buka ketika Satpol PP meninggalkan pasar.

Seperti yang dilakukan Mizi. Dalam sehari, pedagang asal Petamburan, Jakarta Barat itu harus buka tutup lapaknya sampai tiga kali untuk menghindari razia dari aparat Satpol PP.

Petugas satpol PP, menurut Mizi, ketat mengawasi para pedagang di Tanah Abang selama larangan penjualan di masa PSBB tahap II di DKI Jakarta.

"Khawatir lah," kata dia kepada CNNIndonesia.com sambil mengawasi lapaknya, Selasa (19/5).
Satpol PP DKI Jakarta kerap mendatangi Pasar Tanah Abang untuk mengawasi pedagan yang buka saat PSBB berlaku Satpol PP DKI Jakarta kerap mendatangi Pasar Tanah Abang untuk mengawasi pedagan yang buka saat PSBB berlaku (CNN Indonesia/ Thohirin)
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, petugas Satpol PP mulai mendatangi area pasar sekitar pukul 10.00 hingga lewat 12.00 WIB. Sejumlah pedagang yang dilewati petugas menutup lapak. Namun, mereka akan kembali membuka lapaknya usai aparat pergi.

Mizi mengaku beruntung. Sebab, petugas tak sampai memaksa tutup lapaknya. Meski ia tahu ada larangan berjualan, Mizi mengaku akan tetap membuka lapaknya hingga malam takbiran nanti.

Mizi mengaku tetap optimis meski pemasukan hampir dipastikan bakal jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menyebut laba penjualannya tahun ini sudah turun lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya.

"Kalau kemarin mah, sebulan mau puasa sudah pegang untung. Sekarang belum keliatan," keluhnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Ika, salah satu pedagang di sudut Pasar Tanah Abang. Ika yang merupakan warga Jatibaru, Tanah Abang juga harus membuka tutup lapaknya selama hampir satu bulan.

Namun demikian, menurut penuturan Ika, petugas mengerti dengan kondisi sebagian besar pelapak di Pasar Tanah Abang. Petugas tak sampai menutup paksa lapak atau kios miliknya, meski hampir setiap hari mendatangi pasar.

"Baik sih. Semuanya pada baik. Satpol PP itu kan tugas dia juga. Kalau enggak dilakuin, dia dipecat. Anak istrinya makan juga. Jadi dia melakukan tugasnya baik," katanya.
Meski ia mengetahui dilarang berjualan, Ika meminta kepada pemerintah agar tidak keras melalukan pelarangan. Sebab, ibu lima anak itu mengaku lapaknya itu merupakan satu-satunya ladang penghasilan bagi kelima anaknya. Ika mengaku saat ini menjadi tulang punggung keluarga lantaran suami telah meninggal dunia.

"Kita minta lah. Kita enggak usah ditekan," katanya.

Sementara itu, mengetahui pasar mulai dipadati, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker saat berbelanja ke pasar jelang lebaran.

Jokowi meminta petugas di lapangan dapat mengingatkan warga yang berbelanja untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Petugas di lapangan betul-betul bertugas untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," kata Jokowi saat membuk rapat terbatas, Selasa (19/5).
(thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER