Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Doni Monardo menyatakan tren kasus penyebaran
virus corona (Covid-19) di Jakarta saat ini mulai turun. Dia menerangkan, penambahan kasus positif corona sebagian besar berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai 539 orang.
"Kita melihat Jakarta trennya sudah mengalami kemajuan positif. Data kasus yang terkonfirmasi positif itu sebagian besar kontribusi oleh pekerja migran dari luar negeri sejumlah 539 kasus," ujar Doni dalam jumpa pers usai rapat terbatas, Rabu (27/5).
Doni menuturkan, jika jumlah kasus yang berasal dari PMI itu tak dihitung angka positif corona di Jakarta berkurang banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita keluarkan [kecualikan] kelompok masyarakat dari luar, maka beban Jakarta akan berkurang," kata Doni.
Untuk itu, Doni menekankan pentingnya pengendalian arus balik warga dari kampung halaman ke Jakarta. Upaya pengendalian ini dilakukan dengan menerapkan sejumlah syarat bagi warga yang akan kembali, di antaranya dengan menyertakan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jabodetabek dan hasil uji tes corona. Dengan upaya tersebut, Doni meyakini gelombang kedua tak akan terjadi dan jumlah kasus positif akan semakin turun.
"Tentang arus balik sudah dilaporkan upaya pengendalian arus balik agar kota-kota tertentu khususnya Jabodetabek tidak menimbulkan gelombang kedua," ucap Doni.
Kasus positif corona di Jakarta diketahui masih tertinggi nasional. Hingga 26 Mei 2020, kasus positif mencapai 6.798. Dari jumlah tersebut, 501 orang meninggal dan 1.668 dinyatakan sembuh.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan angka penularan kasus corona di Jakarta atau R0 telah berada di bawah angka 1.
R0 merujuk pada angka reproduksi atau tingkat penularan virus. Jika angka R di atas satu, jumlah kasus kumulatif meningkat. Sementara jika di bawah 1, kasus akan berkurang atau hampir tidak ada.
(pris/bac)
[Gambas:Video CNN]