Tahun Ajaran Baru 13 Juli, Sekolah DKI Dibuka Jika Sudah Aman

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 17:55 WIB
Siswa sekolah inklusi Lazuardi Kamila GIS Solo mempraktikan cara mencuci tangan yang benar saat aksi peduli hidup bersih di halaman sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/3/2020). Aksi tersebut diisi dengan sosialisasi tentang virus corona dan ajakan hidup sehat dengan mencuci tangan. ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.
Permulaan tahun ajaran baru memang dimulai pada 13 Juli 2020, namun bukan berarti sekolah akan dibuka kembali pada tanggal itu. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta membantah bahwa sekolah di ibu kota akan dibuka kembali secara serentak pada 13 Juli 2020.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, pembukaan sekolah akan tetap dilakukan setelah situasi dan kondisi dinyatakan aman dari penyebaran virus corona (Covid-19).


"Pembukaan sekolah akan dilakukan setelah situasi dan kondisi dinyatakan aman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Nahdiana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nahdiana menjelaskan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan No 467 tahun 2020 tentang kalender Pendidikan tahun pelajaran 2020/2021, permulaan tahun ajaran baru memang akan dimulai pada 13 Juli 2020 dan berakhir 25 Juni 2021. Kendati begitu, hal tersebut tidak berarti sekolah akan kembali dibuka pada tanggal tersebut.

Selain itu, kata dia, perubahan awal tahun pelajaran baru juga dapat dilakukan apabila ada kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengingat kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada permulaan tahun pelajaran baru tersebut bukan merupakan pembukaan kembali sekolah," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik sebelumnya juga telah mewanti-wanti agar Pemprov DKI lebih berhati-hati untuk membuka kembali operasional sekolah pada 13 Juli 2020. Pasalnya, menurut Taufik, murid akan lebih sulit disiplin dalam menjalani protokol kesehatan.


Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di ruang belajar dan terbuka di SMP Tunas Harapan, Bekasi Timur, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pihak sekolah, kata dia, harus berhati-hati dan memperhatikan tingkat penyebaran virus corona di lokasi sekolah tersebut.

"Kalau sekolah memang harus lebih hati-hati. Yang pertama, protokol kesehatan tetap harus dijalani. Nah, anak kecil itu, agak sulit untuk diatur. Misalnya pakai masker, jaga jarak. Mereka kan memang hobi bermain dengan kawan-kawannya," kata Taufik saat dikonfirmasi.

Menurut Taufik, sekolah bisa kembali dibuka jika daerah di lingkungan sekolah kondisi penyebaran virus sudah menurun. Atau, kata dia, bisa juga sekolah mengakali dengan tidak semua murid hadir ke sekolah.

"Ya, misalnya kelas yang tadinya 25, jadi 10. Cuma kayak begitu, anak-anak ini kan sulit. Karena itu harus dijaga betul," tutur dia.


Politikus Partai Gerindra itu pun meminta Pemprov DKI Jakarta tidak terburu-buru mengambil keputusan ihwal pembukaan kembali kegiatan di sekolah. Perlu kajian yang lebih matang dan tidak terburu-buru mengenai hal ini.

"Intinya jangan buru-buru. Sekolah juga harus ikut peduli. Tingkat terpaparnya di lingkungan sekolah seperti apa? Dampak penularan terhadap anak-anak seperti apa? Kalau orang tua kan gampang diatur dan mudah dikasih pengertian juga," tandasnya. (dmi/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER