Jakarta, CNN Indonesia -- Polda
Kalimantan Selatan tengah mendalami dugaan ketekaitan pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan yang terjadi Senin (1/6) dini hari dengan Negara Islam Irak dan Suriah (
ISIS).
Pendalaman dilakukan terkait dokumen berindentitas ISIS yang ditemukan polisi dari penyerang. Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarmasin seperti dikutip dari Antara, Senin (1/6) menjelaskan ada dokumen beridentitas ISIS yang ditemukan polisi dari pelaku penyerangan, seperti syal dan id card ISIS serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Al Quran kecil yang disimpan dalam tas pinggang.
"Memang benar ada dokumen ISIS. Sekarang masih kita dalami sejauh mana keterlibatan pelaku dengan kelompok itu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Rifa'i belum berani memastikan apakah motif pelaku menyerang Mapolsek Daha Selatan dipicu aksi jihad seperti yang kerap melandasi pergerakan ISIS atau bukan. Insiden penyerangan Polsek hingga menewaskan seorang anggota polisi bernama Brigadir Leonardo Latupapua terjadi pada Senin (1/6) dini hari.
Penyerangan terjadi pada pukul 02.15. Penyerangan dilakukan dengan samurai. Selain menyerang anggota polisi, penyerang juga membakar mobil polisi.
(antara/agt)