Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi meminta polisi mengusut gangguan atau
Zoombombing saat rekaman pidato Ma'ruf ditayangkan dalam diskusi virtual atau webinar yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki, Malang, Jawa Timur via aplikasi Zoom, Kamis (4/6).
"Kami minta pihak kemanan dari ini polisi, karena terkait itu untuk melakukan penyelidikan terkait hal itu" kata Masduki kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (4/6).
Masduki pun meminta polisi untuk menyelidiki apakah gangguan tersebut melanggar Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai hal tersebut penting agar kejadian serupa di masa mendatang tak terulang kembali. Apalagi, kata dia, masyarakat banyak yang memanfaatkan komunikasi virtual untuk berhubungan satu sama lain menggunakan aplikasi Zoom di tengah pandemi virus corona ini
"Apakah ini ada proses pelanggarannya dengan ITE atau seperti apa, ini penting. Supaya enggak terjadi lagi di era yang semuanya komunikasi virtual banyak digunakan, lantas ada gangguan yang secara etika enggak bagus," kata Baidlowi.
Selain itu, Masduki juga menyesalkan kejadian yang terjadi siang tadi tak baik secara etika karena Ma'ruf merupakan orang nomor dua di Indonesia sekaligus sebagai sombol negara saat ini.
Ia turut meminta agar panitia penyelenggara Webinar dan pihak UIN Maliki Malang turut mengusut insiden tersebut.
 Ada pihak yang mengganggu saat Wapres Ma'ruf Amin bicara dalam webinar nasional lewat aplikasi Zoom, 4 Juni 2020. (Dok. Istimewa) |
"Saya kira itu sangat ya secara etika dan moral ga bagus itu. Apalagi itu pidato resmi Wapres untuk menghormati undangan dari UIN Malang," kata Masduki.
Sebelumnya, saat rekaman Ma'ruf ditayangkan pada sesi utama Webinar tersebut tampak ada yang intervensi dengan mencoret-coret layar.
Sekitar 7 menit rekaman suara Ma'ruf diputar, tampilan wajah Ma'ruf di layar utama aplikasi Zoom mulai diganggu. Wajah Ma'ruf dicoret-coret di layar dengan tinta merah. Ada pula yang menuliskan 'gak ada' saat foto Ma'ruf ditampilkan di layar.
(rzr/kid)
[Gambas:Video CNN]